Saran J.P Morgan ke RI buat Genjot Ekonomi Menuju Sisa 2025

Saran J.P Morgan ke RI buat Genjot Ekonomi Menuju Sisa 2025

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Jumat, 05 Sep 2025 17:30 WIB
LONDON - MARCH 17:  The sign for JP Morgan is featured on a mirror in the headquarters of the bank JP Morgan Chase on March 17, 2008 in London, England. JP Morgan Chase has bought out US Investment bank Bear Stearns for a small percentage of its recent value after Bear Stearns was forced to ask for emergency funds from the US Federal Reserve.  (Photo by Cate Gillon/Getty Images)
Ilustrasi/Foto: Getty Images/Cate Gillon
Jakarta -

J.P. Morgan Indonesia menilai berbagai kebijakan paket stimulus fiskal yang telah diberikan pemerintah pada Juni dan Juli lalu akan mendorong kinerja perekonomian Indonesia hingga akhir tahun ini. Berbagai paket stimulus yang dimaksud mulai dari tambahan bansos hingga subsidi upah.

CEO & Senior Country Officer JP Morgan Indonesia, Gioshia Ralie, mengatakan paket-paket stimulus itu kemudian senilai US$ 1,5 atau sekitar Rp 24 triliun tersebut diterima positif oleh pelaku pasar, yang kemudian dapat mendorong kinerja mereka bahkan setelah berbagai kebijakan fiskal ini selesai diberikan.

"Subsidi tampaknya difokuskan kepada masyarakat umum, dengan anggaran yang sebagian besar dialokasikan untuk program-program seperti tambahan bantuan sosial dan subsidi upah," kata Gioshia dalam Media Briefing JP Morgan seperti dikutip dari Antara, Jumat (5/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gioshia menjelaskan, ada terdapat sejumlah sektor yang berpotensi mendapat keuntungan dari paket stimulus yang sudah disiapkan pemerintah ini. Di antaranya ada sektor barang konsumsi pokok, bahan baku, barang konsumsi diskresioner, serta properti.

"Diskon transportasi dapat meningkatkan permintaan perjalanan domestik, menciptakan risiko kenaikan bagi bisnis hotel," ujar Gioshia.

ADVERTISEMENT

Selain paket stimulus, lanjutnya, beberapa kebijakan yang akan mendorong kinerja ekonomi nasional di sisa tahun 2025, di antaranya perjanjian perdagangan dengan negara mitra dan pelonggaran kebijakan moneter oleh bank sentral.

Sebagaimana diketahui, Indonesia berhasil menurunkan ketetapan tarif resiprokal dari Presiden AS Donald Trump menjadi 19% dari sebelumnya sebesar 32%, yang dibarengi dengan kesepakatan lainnya.

Dari sisi moneter, BI telah menurunkan suku bunga acuannya sebanyak lima kali sejak September 2024, kemudian dilanjutkan pada Januari, Mei, Juli, dan Agustus 2025 dengan masing-masing sebesar 25 basis poin (bps) hingga saat ini berada di level 5%.

Sebagai informasi, dalam catatan detikcom sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sempat mengatakan pemerintah telah menyiapkan paket stimulus untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Juni dan Juli 2025.

Total ada lima insentif yang diberikan pemerintah dalam paket kebijakan ini, mulai dari diskon tiket transportasi, diskon tarif tol, diskon iuran JKK, Bantuan Subsidi Upah (BSU), dan tambahan bansos dengan nilai keseluruhan anggaran yang dihabiskan dari lima program itu mencapai Rp 24,4 triliun. Dari kocek negara dikucurkan sebesar Rp 23,59 triliun dan Rp 850 miliar sisanya dari swasta.

"Total keseluruhan paket Rp 24,4 triliun, Rp 23,59 triliun dari APBN dan Rp 0,8 triliun dari dunia usaha," ungkap Sri Mulyani dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (2/6/2025) lalu.

Di luar itu, dalam kesempatan yang lain Sri Mulyani juga sempat mengatakan pemerintah sudah menyiapkan anggaran stimulus ekonomi sebesar Rp 10,8 triliun untuk mendongkrak konsumsi rumah tangga pada kuartal ketiga ini.

"Masih ada Rp 10,8 triliun stimulus aktivitas ekonomi yang akan terlaksana di triwulan ketiga, yang kita harapkan juga akan memberikan momentum pada bulan Juli yang baru saja kita lewati dan nanti di bulan Agustus ini diharapkan momentumnya tetap terjaga," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Selasa (5/8/2025).

(igo/eds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads