Masih Ngerasa Pas-pasan? Ini 5 Tanda Kamu Sebenarnya Masuk Kelas Menengah

Masih Ngerasa Pas-pasan? Ini 5 Tanda Kamu Sebenarnya Masuk Kelas Menengah

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Sabtu, 06 Sep 2025 08:00 WIB
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kelas menengah di Indonesia tahun ini tahun ini sebanyak 46,85 juta jiwa. Angka itu turun sejak 2019yang berjumlah 57,33 juta jiwa.
Ilustrasi Kelas Menengah/Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Masih sering merasa gaji cuma numpang lewat, padahal penghasilan sudah stabil? Bisa jadi kamu sebenarnya sudah masuk kelas menengah. Tapi, apa sih ciri-ciri orang kelas menengah? Apakah kamu salah satunya? Yuk cek faktanya!

Kelas menengah sering disebut sebagai tulang punggung ekonomi suatu negara. Mereka bukan orang kaya, tapi juga bukan golongan miskin. Namun, garis batas siapa yang masuk kelas menengah kadang samar, apalagi di tengah perubahan gaya hidup dan biaya hidup yang terus naik.

Menurut Scott Allen, pakar keuangan pribadi sekaligus pendiri Seniors Life Insurance Finder, kelas menengah biasanya punya penghasilan stabil, hidup cukup, dan sedikit ruang untuk bersenang-senang. Bedanya dengan kelas menengah atas? Mereka punya uang lebih untuk menabung, berlibur, bahkan membeli properti tambahan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kalau kamu penasaran, ini 5 tanda kamu sebenarnya masuk kelas menengah atau menengah atas:

1. Stabil Secara Finansial

Tidak hidup pas-pasan adalah ciri khas kelas menengah. Artinya, penghasilanmu cukup untuk kebutuhan dasar, punya tabungan, bahkan investasi kecil. Bedanya, kelas menengah atas biasanya punya dana ekstra untuk liburan, membeli barang mewah, hingga pensiun lebih cepat.

ADVERTISEMENT

2. Punya Pendidikan yang Layak

Mayoritas kelas menengah punya setidaknya gelar sarjana. Pendidikan ini biasanya jadi pintu untuk pekerjaan bergaji lebih baik. Kelas menengah atas? Lebih mungkin punya gelar lanjutan dan akses ke karier elit.

RumahIlustrasi Rumah Foto: Getty Images/Thomas Northcut

3. Memiliki Rumah

Kepemilikan rumah sering jadi simbol keamanan finansial. Orang kelas menengah biasanya punya satu rumah, sementara kelas menengah atas bisa punya properti kedua atau rumah investasi.

4. Akses Layanan Kesehatan Berkualitas

Kelas menengah biasanya punya asuransi tambahan selain BPJS. Bedanya, kelas menengah atas lebih leluasa memilih layanan premium tanpa khawatir biaya.

5. Punya Jaringan Sosial yang Kuat

Relasi itu penting. Orang kelas menengah dan menengah atas punya koneksi yang membuka peluang karier, bisnis, bahkan akses ke klub sosial eksklusif seperti golf atau padel.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kelas menengah di Indonesia tahun ini tahun ini sebanyak 46,85 juta jiwa. Angka itu turun sejak 2019yang berjumlah 57,33 juta jiwa.Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kelas menengah di Indonesia tahun ini tahun ini sebanyak 46,85 juta jiwa. Angka itu turun sejak 2019yang berjumlah 57,33 juta jiwa. Foto: Pradita Utama

Kenapa Ini Penting?

Dengan biaya hidup yang terus naik, definisi kelas menengah juga ikut berubah. Jadi, kalau kamu merasa pas-pasan padahal punya rumah, asuransi, dan penghasilan stabil, besar kemungkinan kamu sudah masuk kelas menengah.

Kalau kamu sudah di level ini, langkah selanjutnya adalah bagaimana naik kelas ke menengah atas-mulai dari investasi, pengelolaan utang, hingga membangun koneksi.

(igo/fdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads