Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali mendapatkan sorotan dari publik karena ompreng atau food tray MBG diduga mengandung minyak babi. Hal ini berawal dari sebuah laporan ada food tray program MBG yang diproduksi di China.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan bahwa pada saat pilot proyek program MBG ood tray yang digunakan adalah produk sudah ada di pasar Indonesia yang ternyata merupakan produk dari China. Ketika pihaknya ingin mencari produk food tray buatan Nasional tidak ditemukan, sehingga mau tidak mau ya menggunakan produk dari China.
"Hanya setelah kami cek ternyata kan memang belum ada yang memproduksi. Nah, Juni 2024 saya sudah mengundang yang disebut dengan asosiasi pengusaha peralatan alat dapur dan alat makan untuk memproduksi food tray di dalam negeri," katanya di Kantor Kementerian Bappenas, Jakarta, Senin (8/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi mungkin saat itu mereka belum yakin bahwa program ini akan berjalan dan akan berjalan sangat cepat. Sehingga saya sampaikan kalau tidak yakin dengan program ini akan jalan, pasti akan jadi penonton dan ternyata betul," tambahnya.
Dadan mengatakan saat ini pengusaha dalam negeri pun belum mampu mencukupi kebutuhan food tray untuk program makan bergizi gratis. Ia menyebutkan saat ini kapasitas produksi pengusaha lokal baru mencapai 10 juta food tray per bulannya.
"Sementara kita akan butuh kurang lebih 70 juta tray tambahan. Dan kalau sekarang September, Oktober, November, Desember, 4 bulan, jadi artinya produksi dalam negeri hanya bisa memasok 40 juta," katanya.
"Supaya program ini tetap berjalan dengan baik, maka kementerian perdagangan sudah koordinasi dengan kita membuka keran itu," tambahnya.
Dadan menambahkan pihaknya hingga kini belum mengadakan pembelian food tray untuk program MBG. Selama ini pengadaan food tray MBG oleh seluruh mitra.
"Badan Gizi belum mengadakan satu pun tray, baru akan mengadakan untuk daerah-daerah wilayah 3T dan juga seluruh SPPG yang dibangun oleh Badan Gizi, melalui APBN. Dan itu kami sudah minta agar pengadaan berbasis APBN merupakan produk dalam negeri," katanya.
Sementara terkait dengan urusan sertifikasi dari produk food tray untuk program MBG sepenuhnya ia serahkan kepada lembaga berwenang.
"Misalnya untuk kehigienisan tentu saja harus dari BPOM, kemudian SNI harus dari Kementerian Perindustrian, kehalalan harus keluar dari BPJPH," katanya.
Tonton juga video "Food Tray MBG Diduga Mengandung Minyak Babi, Gimana Cara Ceknya?" di sini:
(kil/kil)