Trump Ajak NATO Kenakan Tarif Besar ke China buat Tekan Rusia

Trump Ajak NATO Kenakan Tarif Besar ke China buat Tekan Rusia

Heri Purnomo - detikFinance
Minggu, 14 Sep 2025 20:30 WIB
WASHINGTON, DC - AUGUST 18:  U.S. President Donald Trump meets with Ukrainian President Volodymyr Zelensky in the Oval Office at the White House on August 18, 2025 in Washington, DC. President Trump is hosting President Zelensky at the White House for a bilateral meeting and later an expanded meeting with European leaders to discuss a peace deal between Russia and Ukraine.  (Photo by Anna Moneymaker/Getty Images)
Presiden Amerika Serikat Donald Trump - Foto: Getty Images/Anna Moneymaker
Jakarta -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pada hari Sabtu jika dirinya bersedia untuk menerapkan sanksi besar terhadap Rusia, asalkan negara Aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menghentikan pembelian minyak dari Rusia.

"Seperti yang Anda ketahui, komitmen NATO terhadap WIN jauh di bawah 100%, dan pembelian minyak Rusia, oleh beberapa pihak, sangat mengejutkan. Hal ini sangat melemahkan posisi negosiasi dan daya tawar Anda terhadap Rusia," tulis Trump dalam unggahan Truth Social dikutip dari CNBC, Minggu (14/9/2025).

Trump juga mendesak negara-negara NATO untuk mengenakan tarif 50% hingga 100% kepada China. Hal ini lantaran China dinilai memiliki pengaruh besar bagi Rusia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"China memiliki kendali yang kuat, dan bahkan cengkeraman, atas Rusia, dan Tarif yang kuat ini akan mematahkan cengkeraman itu," katanya.

ADVERTISEMENT

Trump telah berulang kali mengancam akan menjatuhkan sanksi kepada Rusia atas invasinya ke Ukraina, tetapi sejauh ini ia menahan diri untuk melakukannya.

Langkah Trump tersebut mendapatkan pujian dari Menteri Keuangan AS Scott Bessent. Menurutnya, dengan menetapkan tarif tinggi terhadap China tersebut lah yang dinilai dapat mengakhiri perang Ukraina-Rusia.

"Hanya dengan upaya terpadu yang memutus aliran dana untuk mesin perang Putin dari sumbernya, kita akan mampu memberikan tekanan ekonomi yang memadai untuk mengakhiri pembunuhan yang tidak masuk akal ini," tulis Bessent di X.

Senada, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyampaikan bahwa pembelian minyak dari Rusia memang perlu dikurangi untuk dapat mengakhiri perang ini.

"Konsumsi minyak Rusia perlu dikurangi, dan ini pasti akan mengurangi kemampuan Rusia untuk berperang. Kita dapat mendengar posisi AS, dan posisi ini harus didengar oleh semua pihak yang masih memilih pasokan dari Rusia daripada dari mitra lain," tambahnya.

(kil/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads