Pelita Air Mau Digabung dengan Garuda, Menhub Bilang Begini

Pelita Air Mau Digabung dengan Garuda, Menhub Bilang Begini

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Senin, 15 Sep 2025 17:17 WIB
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi/Foto: Andi Hidayat/detikcom
Jakarta -

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi buka suara soal rencana Pelita Air digabung dengan Garuda Indonesia. Ia berharap langkah ini tidak menimbulkan aksi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Dudy mengatakan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya proses merger kedua perusahaan penerbangan tersebut kepada PT Pertamina (Persero) selaku holding.

"Kalau Pelita kan kita serahkan kepada holdingnya ya, Pertamina, bagaimana melihat peluang untuk melakukan merger. Yang penting bahwa merger itu dilakukan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik," kata Dudy di Kompleks DPR RI, Jakarta Pusat, Senin (15/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ditanya lebih lanjut tentang risiko PHK atau layoff, Dudy berharap bahwa hal tersebut tidak akan terjadi. Sebab, menurutnya Pelita Air memiliki kondisi keuangan yang sehat.

ADVERTISEMENT

"Kita harapkan sih nggak ada, karena kan Pelita kan sehat ya, diharapkan juga bisa membantu Garuda gitu ya," ujarnya.

Pelita Air Gabung dengan Garuda Indonesia

Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri mengungkapkan bahwa sejumlah unit usaha non-core akan dipisahkan atau spin off dari perusahaan karena akan lebih fokus pada bisnis inti yakni di sektor minyak dan gas (oil and gas) serta energi terbarukan (renewable energy).

Salah satu rencana besar yang tengah dijajaki adalah penggabungan Pelita Air dengan maskapai Garuda Indonesia. Simon mengatakan bahwa nantinya usaha tersebut akan di bawah koordinasi Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).

"Dengan demikian untuk beberapa usaha kami akan spin off dan tentunya mungkin akan di bawah koordinasi dari Danantara akan kita gabungkan clustering dengan perusahaan-perusahaan sejenis. Sebagai contoh untuk airline kami kita sedang penjajakan awal untuk penggabungan dengan Garuda Indonesia," katanya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (11/9/2025).

"Begitu juga untuk sektor insurance, sektor pelayanan kesehatan, hospitality, Patra Jasa tentunya akan mengikuti roadmap yang sudah dipersiapkan oleh Danantara," tambahnya.

Halaman 2 dari 2
(shc/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads