AS & China Nego Tarif & Nasib TikTok, Trump Bakal Telepon Xi Jinping Jumat

AS & China Nego Tarif & Nasib TikTok, Trump Bakal Telepon Xi Jinping Jumat

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Senin, 15 Sep 2025 22:14 WIB
Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping.Foto: Reuters
Jakarta -

Tim negosiasi dagang Pemerintah Amerika Serikat (AS) dan China tengah berunding di Madrid, Spanyol, Senin (15/9/2025). Salah satu hasilnya ialah telah terbentuk kerangka kerja untuk kesepakatan operasi TikTok di AS.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Keuangan AS Scott Bessent usai perundingan tersebut. Sedangkan Wakil Perdana Menteri China He Lifeng pergi tanpa berbicara kepada pers

"Kami telah memiliki kerangka kerja untuk kesepakatan TikTok," kata Bessent, dikutip dari Reuters.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Bessent tidak menjelaskan secara lebih rinci. Menurutnya Pemerintah AS tidak akan membahas persyaratan komersial dari kesepakatan ini. Kesepakatan ini melibatkan dua pihak swasta, tetapi persyaratan komersialnya sudah disepakati.

ADVERTISEMENT

Selain itu, Bessent juga menyampaikan Jumat pekan ini (19/9/2025), Presiden AS Donald Trump akan berbicara dengan Presiden China Xi Jinping.

"Kedua pemimpin, Presiden Trump dan Presiden Xi, akan berbicara pada hari Jumat untuk menyelesaikan kesepakatan, tetapi kami juga memiliki kerangka kerja untuk kesepakatan dengan TikTok," terang Bessent.

Bessent juga memastikan diskusi berjalan dengan sangat baik. Diskusi juga lebih banyak membahas tentang TikTok, sedangkan untuk negosiasi perdagangan akan dilakukan sekitar 1 bulan lagi.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer memberikan bocoran bahwa kesepakatan kerangka kerjanya adalah beralih ke kepemilikan yang dikendalikan AS.

"Kami yakin kami telah mencapai kesepakatan. Kesepakatan itu hanya bergantung pada persetujuan para pemimpin," kata Greer.

"Kami tidak akan melakukan perpanjangan kontrak yang berulang-ulang. Kami sudah punya kesepakatan. Misalnya, kalau memang ada perpanjangan yang dibutuhkan hanya untuk mendapatkan tanda tangan, dan lain-lain, itu sah-sah saja, tapi tidak ada perpanjangan kontrak yang berkelanjutan," jelas Greer.

Negosiasi ini terjadi setelah kedua belah pihak saling menerapkan tarif impor tinggi satu sama lain. AS telah meminta sekutu untuk mengenakan tarif kepada pembeli minyak Rusia, termasuk China.

Sebagai informasi, dalam pertemuan tersebut hadir Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer. Sementara dari China, Wakil Perdana Menteri China He Lifeng dan negosiator perdagangan utama China, Li Chenggang.

(shc/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads