Pemerintah Luruskan Mitos Rekrutmen Kerja, Singgung soal Usia-Penampilan

Pemerintah Luruskan Mitos Rekrutmen Kerja, Singgung soal Usia-Penampilan

Ilyas Fadilah - detikFinance
Selasa, 16 Sep 2025 12:56 WIB
Sejumlah pencari kerja mengantre untuk melamar pekerjaan pada Job Fair di Al Fath Building Center, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (20/8/2025). Dinas Tenaga Kerja Kota Tasikmalaya berkerjasama dengan 25 perusahaan dari BUMN dan Swasta membuka kuota lowongan pekerjaan sebanyak 2.200 orang dengan jumlah pendaftar online 4.470 pelamar untuk mengurangi angka pengangguran sebanyak 25.644 orang. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/bar
Foto: ANTARA FOTO/ADENG BUSTOMI
Jakarta -

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) membeberkan mitos-mitos yang kerap muncul dalam proses rekrutmen tenaga kerja. Mitos tersebut menyangkut soal penampilan calon tenaga kerja, lulusan kampus tertentu, dan lainnya.

"Sering dengar stereotip dalam rekrutmen? Seperti penampilan atau kampus tertentu lebih diutamakan, atau cuma yang muda yang produktif? Kemnaker ingin meluruskan: itu semua mitos yang perlu kita tinggalkan!" tegas Kemnaker dalam unggahan Instagram @kemnaker, Selasa (16/9/2025).

Berikut beberapa mitos yang kerap muncul dalam rekrutmen tenaga kerja:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Mitos soal Kinerja

Mitos: Penampilan atau asal daerah menentukan performa kerja
Fakta: Kinerja ditentukan oleh kompetensi, etos kerja, dan sikap profesional

ADVERTISEMENT

2. Mitos soal Asal Kampus

Mitos: Hanya lulusan kampus besar yang kompeten
Fakta: Skill, pengalaman, dan semangat belajar jauh lebih penting dari nama kampus

3. Mitos soal Produktivitas

Mitos: Kandidat muda pasti lebih produktif
Fakta: Banyak pekerja senior cepat belajar dan justri unggul karena pengalaman kerja

Faktanya, jelas Kemnaker, kinerja seseorang dapat dilihat dari kompetensi, etos kerja, dan sikap profesional, bukan dari tampilan fisik atau asal daerah. Lalu kualitas dilihat dari skill, pengalaman, dan semangat belajar, bukan hanya dari nama besar kampus.

Sementara produktivitas dilihat dari skill dan motivasi, bukan dari usia. "Banyak senior yang cepat belajar dan kaya pengalaman!" tulis Kemnaker.

Kemnaker berharap mitos-mitos tersebut tidak mengecilkan hati para pencari kerja. Kemnaker juga berpesan agar para rekruter memberi kesempatan yang sama bagi para pelamar tanpa memandang latar belakang tertentu.

"Jangan biarkan mitos menghalangi potensi terbaikmu, Rekanaker! Mari beri kesempatan yang sama, karena talenta terbaik bisa datang dari mana saja, dari segala latar belakang, dan dari semua usia! Bersama, kita ciptakan dunia kerja yang adil dan inklusif!" tutup Kemnaker.

Tonton juga video "Lowongan Guru Sekolah Rakyat Resmi Dibuka, Ini Syaratnya..." di sini:

(acd/acd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads