Lahan Jawa Menyusut, Pemerintah Lirik Merauke untuk Pasok Program MBG

Lahan Jawa Menyusut, Pemerintah Lirik Merauke untuk Pasok Program MBG

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Selasa, 16 Sep 2025 15:38 WIB
Kementerian Pertanian (Kementan) terus mengerjakan program optimalisasi lahan (oplah) demi menggenjot produksi padi di Merauke, Papua Selatan. Dari 40 ribu hektare lahan yang dikerjakan, progres konstruksi oplah kini mencapai 95% atau 38,10 ribu hektare.
Foto: Ilyas Fadilah
Jakarta -

Pemerintah mengebut pembangunan kawasan swasembada pangan, energi, dan air nasional di Kabupaten Merauke, Papua Selatan. Kawasan strategis ini disiapkan sebagai pusat ketahanan pangan nasional sekaligus salah satu penyedia program Makan Bergizi Gratis.

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan alias Zulhas menjelaskan jumlah penerima manfaat MBG mulai 2026 nanti ditargetkan sekitar 82 juta jiwa. Menurutnya dengan jumlah sebanyak itu, penyerapan produk pangan nasional termasuk beras akan sangat tinggi.

Karena kekhawatiran inilah, Merauke diproyeksikan menjadi salah satu motor kemandirian pangan, energi, dan air nasional, sekaligus memperluas manfaat ekonomi langsung bagi rakyat, khususnya masyarakat Papua Selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Urgensi program ini jelas, pertama meningkatkan stok pangan nasional, stok kita sekarang cukup, tapi dengan makanan bergizi itu nanti akan banyak sekali 82 juta tahun depan, anggarannya kira-kira Rp 300-an triliun," kata Zulhas dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, Selasa (16/9/2025).

ADVERTISEMENT

Selain karena program MBG, Zulhas mengatakan setiap tahun jumlah penduduk Indonesia akan terus bertambah. Padahal lahan pertanian yang sudah ada saat ini cenderung terus berkurang.

"Memang kita surplus karbohidrat, beras ya kira-kira 3 juta ton lebih tahun ini. Tetapi dengan makanan bergizi itu kita khawatir. Oleh karena itu memang penduduk juga nambah terus, sementara lahan di Jawa kan berkurang," terangnya.

Selain untuk memperkuat produksi pangan, pembangunan kawasan ini juga diarahkan untuk menjadi sumber lapangan kerja baru bagi masyarakat. Menurutnya hal ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto dalam program stimulus ekonomi 8+4+5 yang menekankan pentingnya penciptaan kesempatan kerja.

"Indonesia harus mandiri, perintah Bapak Presiden, tidak boleh lagi tergantung pada negara lain, untuk kebutuhan pangan pokok rakyat. Jadi memang kita harus berdaulat, tidak boleh ada tawar-tawar all at cost, kata Bapak Presiden begitu," ucapnya.

"Kawasan ini juga akan menjadi sumber lapangan kerja baru, sejalan dengan arahan Bapak Presiden, dalam program stimulus, stimulus ekonomi yang 8+4+5. Salah satunya tentu penyerapan tenaga kerja, disini nanti akan banyak segala hal terlibat," tegas Zulhas.

Simak juga Video: Nusron Wahid Wujudkan Asta Cita Pangan, Tahan Laju Alih Fungsi Sawah

(igo/fdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads