RI-Kanada Mau Teken Perjanjian Dagang, Segini Potensinya

RI-Kanada Mau Teken Perjanjian Dagang, Segini Potensinya

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Minggu, 21 Sep 2025 11:30 WIB
Suasana aktivitas bongkar muat di Jakarta International Container Terminal, Jakarta Utara, Rabu (5/9/2018). Aktivitas bongkar muat di pelabuhan tetap jalan di tengah nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terpuruk. Begini suasananya.
Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Presiden Prabowo Subianto akan melakukan kunjungan kerja kenegaraan ke Kanada, pada 24 September 2025 mendatang. Ini menjadi kunjungan pertama Prabowo ke Kanada sebagai presiden.

Kunjungan ke Kanada dilakukan Prabowo usai menghadiri Sidang Tahunan PBB, di sana dia akan memberikan pidato resmi kenegaraan.

Menteri Luar Negeri Sugiono mengatakan Prabowo akan hadir di Ottawa pada 24 September 2025 untuk melihat penandatanganan perjanjian dagang komprehensif Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Beliau akan berangkat dalam perjalanan kembali ke Jakarta dan singgah di Ottawa, Kanada untuk melakukan kunjungan resmi dan menyaksikan penandatanganan Indonesia-Canada CEPA itu pada tanggal 24 September rencananya," ungkap Sugiono dalam keterangannya, ditulis Minggu (21/9/2025).

ADVERTISEMENT

ICA-CEPA sendiri telah dimulai perundingannya oleh perwakilan kedua negara sejak 21 Juni 2021. Negosiasi sendiri sudah diselesaikan sejak November 2024 yang lalu, dan baru akan diteken implementasinya 24 September 2025 mendatang.

Dilansir dari data yang dipaparkan Atase Perdagangan Ottawa di akun Instagram resmi, total perdagangan Indonesia dan Kanada terus meningkat beberapa tahun ini. Terakhir di 2024 jumlahnya meningkat 3,16% dibandingkan tahun 2023 senilai US$ 3,55 miliar.

Ekspor Indonesia meningkat 10,16% menjadi US$ 1,43 miliar. Sementara itu, impor dari Kanada tercatat US$ 2,12 miliar, menurun 1,07% dari 2023.

Namun, sejauh iniIndonesia masih mencatat defisit neraca dagang dengan Kanada, jumlahnya sekitar US$ 691 juta. Jumlah itu mengalami perbaikan 18,31% dibanding tahun 2023.

Sementara itu, untuk produk ekspor utama Indonesia ke Kanada meliputi karet alam, bagian kendaraan, produk kakao, dan permesinan. Sementara untuk impor ke Indonesia dari Kanada komoditas andalannya adalah gandum, pupuk kimia, pulp kayu, kacang kedelai, dan logam mulia.

(acd/acd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads