Dapur MBG Ini Diklaim Tanpa Kasus Keracunan, di Sini Lokasinya

Dapur MBG Ini Diklaim Tanpa Kasus Keracunan, di Sini Lokasinya

Ilyas Fadilah - detikFinance
Selasa, 23 Sep 2025 11:24 WIB
Dapur MBG di Palmerah
Foto: Ilyas Fadilah
Jakarta -

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi perbincangan setelah kasus keracunan massal yang mencuat di sejumlah daerah. Kasus ini menimbulkan pertanyaan soal standar kebersihan dan distribusi makanan yang dilakukan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG.

Di tengah kabar tersebut, SPPG Palmerah, Jakarta Barat, disebut berhasil menyalurkan MBG tanpa mencatatkan satu pun insiden. Menurut Koordinator SPPG Wilayah Jakarta Barat, Yudha Permana hal ini berkat standar ketat dalam proses pengolahan yang ditetapkan oleh SPPG Palmerah.

Yudha menjelaskan, SPPG Palmerah sudah menjalankan program MBG sejak 18 November 2024 atau sekitar 10 bulan. Yudha yang sebelumnya menjabat Kepala SPPG Palmerah menyebut pihaknya memberikan pelayanan pada kelompok penerima siswa sekolah hingga kategori 3B atau Ibu Hamil, Ibu Menyusui (Busui), dan Balita non-PAUD (Anak Usia Balita yang tidak bersekolah di PAUD),

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kita mulai dari 18 November 2024. Sampai hari ini, hampir kurang lebih 11 bulan. 10 sampai 11 bulan kita melaksanakan tugas ini, kita melayani siswa, kemudian 3B tadi, tidak ada satu pun yang terjadi persoalan seperti kejadian luar biasa," ujarnya saat ditemui di SPPG Palmerah, Jakarta, Selasa (23/9/2025).

Dapur MBG di PalmerahDapur MBG di Palmerah Foto: Ilyas Fadilah

Menurut Yudha, hal ini tak lepas dari komitmen menjaga Critical Control Point (CCP) dari hulu ke hilir, yakni mulai dari penerimaan bahan baku, proses pemasakan, hingga pendistribusian makanan jadi. Misalnya, tim SPPG akan langsung melakukan pengecekan saat pertama kali menerima bahan baku dari supplier.

ADVERTISEMENT

"Ketika supplier itu sampai, kita petugas dari ahli gizi, kemudian dari tim persiapan, mengecek. Contoh, ayam. Apakah ayamnya itu fresh atau tidak? Apakah ayamnya itu dia dalam kondisi beku atau dia dalam kondisi yang fresh? Kalau kami, dipastikan bahwa setiap komponen itu adalah yang bahan bakunya fresh," jelasnya.

Bahan baku kemudian disimpan ke tempat pendingin dengan suhu yang disesuaikan. Untuk ayam, penyimpanan dilakukan di freezer dengan suhu di bawah 15 derajat celcius. Penetapan suhu menjadi salah satu standar yang penting diperhatikan.

Dalam penyiapan makanan juga tidak bisa dilakukan sembarangan. Makanan dengan protein hewani, nabati dan sayuran harus dipisah untuk menghindari risiko kontaminasi silang. Kontaminasi silang bisa menimbulkan munculnya bakteri salmonella.

"Apabila dilakukan di satu tempat yang sama, bakteri itu bisa berpindah. Kemudian akan berkembang. Itu yang menjadi masalah lagi. Jadi kita pastikan agar terpisah kondisinya. Dipastikan tadi, ketika sudah selesai dibersihkan, dipotong-potong, maka akan disimpan di dalam ruang penyimpanan," imbuhnya.

Kemudian, freezer diatur dengan suhu di bawah 15 derajat celcius, sementara chiller di bawah 5 derajat celcius. Pengolahan makanan juga memiliki SOP yang harus diikuti. SPPG menempatkan tim petugas penjamah makanan dalam proses ini.

"Dipastikan seluruh pegawai, totalnya ini ada 50 orang, itu semuanya punya sertifikat penjamah makanan. Sudah kita lakukan kerjasama dan kolaborasi dengan Dinkes terdekat. Kita berkolaborasi untuk melakukan sertifikasi penjamah makanan" jelas Yudha.

Penggunaan APD menjadi keharusan demi menjaga kebersihan. Petugas SPPG harus menggunakan seragam khusus dan tidak diperkenankan menggunakan pakaian yang dikenakan dari rumah.

Tonton juga video "Anggaran MBG Terancam Ditarik, Kepala BGN: Rp 71 T Pasti Terserap" di sini:

(acd/acd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads