MIND ID Bawa UMK Lokal Naik Kelas hingga Tembus Pasar Internasional

MIND ID Bawa UMK Lokal Naik Kelas hingga Tembus Pasar Internasional

Artika Sari - detikFinance
Selasa, 23 Sep 2025 15:01 WIB
MIND ID Bawa UMK Lokal Naik Kelas hingga Pasar Internasional
Foto: MIND ID
Jakarta -

BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia (MIND ID) menegaskan posisinya sebagai strategic active holding yang tidak hanya menciptakan nilai tambah di sektor pertambangan, tetapi juga membangun kemandirian ekonomi masyarakat di daerah.

Melalui program pembinaan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) naik kelas, Grup MIND ID mendorong pelaku usaha lokal meningkatkan kualitas produk, memperluas pasar, hingga menembus panggung global.

Program ini dirancang inklusif, mulai dari pelatihan, pendampingan manajemen, penyediaan fasilitas produksi, hingga membuka akses pasar domestik dan internasional. Dampaknya tidak hanya meningkatkan omzet, tetapi juga melahirkan UMK mandiri, berdaya saing, dan menjadi kebanggaan daerah. Dukungan ini juga sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo, khususnya agenda pemberdayaan UMKM untuk mendorong pemerataan ekonomi nasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Corporate Secretary MIND ID, Pria Utama, menegaskan bahwa upaya Grup MIND ID tidak berhenti pada peningkatan kapasitas usaha masyarakat.

"Grup MIND ID justru berusaha menghadirkan nilai tambah yang lebih tinggi, dengan mendorong agar usaha masyarakat di daerah memiliki daya saing tinggi dan menjadi kebanggaan daerah ketika produk mereka menembus pasar global," tuturnya dalam keterangan tertulis, Selasa (23/9/2025).

ADVERTISEMENT

Salah satu contoh keberhasilan pembinaan UMK ditunjukkan PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) yang mengembangkan budidaya kepiting cangkang lunak Bang Naga di Desa Sukaramai, Kecamatan Air Putih, Kabupaten Batu Bara.

Berkat dukungan fasilitas cold storage, alat budidaya, dan kincir angin sejak 2019, usaha masyarakat yang semula hanya mengandalkan tangkapan nelayan kini bertransformasi menjadi budidaya modern. Produksi kepiting cangkang lunak tersebut sudah memenuhi standar internasional dan berhasil menembus pasar Eropa.

Keberhasilan serupa ditorehkan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) melalui pengembangan UMK berbasis alam Madu Galo-Galo Cupiang di Sumatera Barat. Produk lebah kelulut berupa madu, propolis, dan bee pollen hasil binaan PTBA diproduksi secara higienis dan ramah lingkungan.

Sejak 2020, PTBA konsisten memberikan dukungan berupa modal, pelatihan manajemen usaha, pengemasan produk, hingga akses pameran dalam dan luar negeri. Kini, omzet usaha madu tersebut mampu mencapai Rp56 juta dalam satu periode panen, sekaligus membuka peluang UMK lokal masuk ke rantai pasok yang lebih luas.

Pria Utama menyampaikan, potensi usaha masyarakat adalah kekuatan besar yang dapat menopang pembangunan daerah.

"MIND ID akan selalu konsisten bersama masyarakat untuk menggali potensi usaha, sehingga keberlanjutan ekonomi dapat terus berjalan bahkan setelah aktivitas tambang Grup MIND ID berakhir nantinya," pungkasnya.




(ega/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads