Bloomberg New Economy membentuk Dewan Penasihat Global. Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) ditunjuk menjadi salah satu anggota dewan penasihat.
Dewan Penasihat Global ini diketuai oleh mantan Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo dan mantan Perdana Menteri Italia dan Presiden Bank Sentral Eropa, Mario Draghi.
Lantas, apa tugas Jokowi sebagai Dewan Penasihat Bloomberg New Economy?
Bloomberg New Economy sendiri didirikan tahun 2018, merupakan komunitas global yang terdiri dari para CEO multinasional, pejabat publik, inovator, dan pemodal.
Bloomberg New Economy telah mendorong kolaborasi global dan memobilisasi modal untuk kepentingan publik melalui program-programnya lewat pertemuan yang diadakan di Singapura, Beijing, Panama City, Dublin, Marrakesh, dan Sao Paulo.
Dilihat detikcom dari situs Bloomberg, Dewan Penasihat baru dibentuk pada April 2025 untuk menghadapi berbagai tantangan yang ada. Dengan pengalaman yang dimiliki, baik pengalaman di pemerintahan hingga bisnis, mereka diharapkan bisa memberikan masukan-masukan yang dibutuhkan.
Baca juga: Gaji ASN Guru-TNI/Polri Bakal Naik! |
"Kami membentuk Dewan Penasihat Global baru pada April 2025 untuk membantu menghadapi tantangan kompleks yang dihadirkan dunia saat ini. Kelompok penasihat ini menghadirkan pengalaman di tingkat tertinggi dalam bidang bisnis, pemerintahan, dan organisasi multilateral, dan masukan mereka akan menjadi kunci dalam mengarahkan upaya kami," tulis Bloomberg di situsnya, Rabu (24/9/2025).
Bloomberg New Economy lahir untuk merespons perubahan besar dalam peta ekonomi dunia. Arah kekuatan global bergeser, dari Barat ke Timur, dari Utara ke Selatan. Faktor demografi, globalisasi, dan digitalisasi jadi penggerak utamanya.
Bloomberg New Economy lahir pada 2018 untuk merespons perubahan besar dalam peta ekonomi dunia. Arah kekuatan global bergerak dari Barat ke Timur dan dari Utara ke Selatan, didorong oleh demografi, globalisasi, dan digitalisasi.
Negara-negara berkembang kini menyumbang porsi pertumbuhan yang lebih besar, sementara kesenjangan pembangunan perlahan bisa mengecil berkat pendidikan, teknologi, perdagangan, dan investasi yang terus meningkat.
"Perubahan ini menghadirkan banyak harapan, tapi juga tantangan yang rumit. Karena itu, kami mencoba mencari jawabannya dengan mempertemukan pemerintah dan pelaku usaha dari berbagai belahan dunia," tulis Bloomberg.
Komunitas ini kini berisi lebih dari 1.500 tokoh termasuk kepala negara, menteri, pimpinan organisasi internasional, CEO, pendiri bisnis, investor, inovator, sampai aktivis.
"Misi kami sederhana: menghadapi tantangan terbesar bagi kemakmuran global dan membuka dialog untuk menemukan solusinya," jelas Bloomberg.
Berikut jajaran Dewan Penasihat:
- Joko Widodo, Presiden ke-7 Indonesia
- Marc Rowan, Co-Founder & CEO Apollo Global Management
- Gita Gopinath, Wakil Direktur Pelaksana Pertama Dana Moneter Internasional
- Ravi Menon, Duta Besar Singapura untuk Aksi Iklim
- Suresh Prabhu, mantan Menteri Perdagangan dan Industri India
- Noubar Afeyan, Co-Founder Moderna dan CEO Flagship Pioneering
- Charles Phillips, Co-Founder & Managing Partner Recognize
- Kai-Fu Lee, CEO 01.AI dan Chairman Sinovation Ventures
- Jorge Paulo Lemann, Chairman Lemann Foundation
- Dawn Fitzpatrick, CEO & CIO Soros Fund Management
- Strive Masiyiwa, Chairman & Founder Econet
- David Vélez, Co-Founder & CEO Nubank
- Josephine Wapakabulo, Founder & Managing Director TIG Africa
- Steven Rattner, Chairman & CEO, Willett Advisors LLC
- Jing Qian, Co-Founder Pusat Analisis China, Institut Kebijakan Masyarakat Asia
Tonton juga video "Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Guntur PDIP: Demi Putranya" di sini:
(acd/acd)