Purbaya ke Rocky Gerung: Kalau Ekonomi 6%, Minta Maaf ke Saya!

Purbaya ke Rocky Gerung: Kalau Ekonomi 6%, Minta Maaf ke Saya!

Anisa Indraini - detikFinance
Jumat, 26 Sep 2025 18:20 WIB
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa (kedua kiri), Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara (kanan), Wakil Menteri Keuangan Thomas A. M. Djiwandono (kiri), dan Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu berbincang sebelum konferensi pers APBN KiTa di Jakarta, Senin (22/9/2025). APBN hingga 31 Agustus 2025 mengalami defisit sebesar Rp321,6 triliun atau setara dengan 1,35 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Adapun realisasi belanja negara sampai Agustus 2025 tercatat mencapai Rp1.960,3 triliun atau 55,6 persen dari total pagu belanja negara tahun ini.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa/Foto: Pradita Utama/detikcom
Jakarta -

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengaku tidak mempermasalahkan pihak yang mengkritik dirinya, termasuk akademisi Rocky Gerung. Bendahara Negara itu ingin membuktikannya dengan hasil.

"Biar saja (kritik), nggak apa-apa. Kan semuanya nggak bisa puas. Itu hal yang wajar," ujar Purbaya dalam media briefing di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (26/9/2025).

Purbaya yakin ke depan bisa membuat ekonomi melesat. Ia pun menantang Rocky Gerung untuk meminta maaf kepadanya jika pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 6%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan berjalannya waktu, kalau saya bisa balikin ekonomi dari 5% ke 6% atau lebih, Rocky Gerung harus minta maaf ke saya. Minta maaf ke publik juga nggak apa," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Purbaya menegaskan dirinya bukan antri kritik. Baginya, kritik kepadanya dan Kementerian Keuangan menjadi pengingat untuk bekerja keras.

"Itu semacam kontrol juga buat saya. Artinya gini, jangan terlena juga. Mentang-mentang di Kementerian Keuangan anak buahnya banyak. Saya ke sini bukan untuk tidur," ujarnya.

Sebelumnya, Rocky Gerung menilai kapasitas Purbaya tidak mungkin bisa mendorong mesin pertumbuhan ekonomi dengan caranya menempatkan dana pemerintah Rp 200 triliun ke sistem perbankan. Pasalnya tugas Bendahara Negara hanya sebagai 'kasir'.

"Satu hal yang dia bilang katanya saya cuma juru bayar, nggak betul. Saya bisa masuk sana sekarang (fiskal dan moneter). Nah itu mesti dia koreksi nanti," tegas Purbaya.

(aid/fdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads