Turkish Airlines mengumumkan akan memesan 75 pesawat Boeing 787 dan telah menyelesaikan negosiasi untuk membeli 150 pesawat 737 MAX. Total maskapai ini memborong 225 unit pesawat terbang dari produsen aviasi terbesar AS tersebut.
Melansir Reuters, Sabtu (27/9/2025), pemesanan ratusan pesawat Boeing tersebut diperkirakan merupakan bagian dari kesepakatan yang telah lama ditunggu-tunggu usai pertemuan antara pemimpin kedua negara.
Sebelumnya Presiden Turki Tayyip Erdogan sempat melangsungkan pertemuan dengan Presiden AS Donald Trump pada Kamis (25/9) kemarin. Usai pertemuan itu Trump yakin Turki akan menyetujui permintaannya untuk berhenti membeli minyak Rusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai gantinya, orang nomor satu di Negeri Paman Sam itu mungkin mencabut sanksi AS terhadap Ankara sehingga negara itu dapat membeli jet tempur F-35 Amerika. Trump juga sempat mengatakan sebelum pembicaraan bahwa perjanjian pemesanan Boeing juga akan dibahas dalam kesempatan itu.
Di sisi lain, untuk maskapai Turkish Airlines kesepakatan pemesanan 225 unit pesawat Boeing ini bertujuan untuk meningkatkan jangkauan global mereka. Terlebih setelah baru-baru ini maskapai nasioal Turki itu membeli saham minoritas di Air Europa Spanyol, mengalahkan pesaingnya di Eropa, Lufthansa dan Air France-KLM.
Baca juga: RI Tancap Gas Nego 50 Pesawat Boeing |
Dalam pernyataan kepada bursa saham Istanbul, maskapai tersebut mengatakan pihaknya memutuskan untuk membeli 75 model B787-9 dan B787-10 berbadan lebar dari Boeing yang berbasis di AS. Pesanan ini terdiri dari 50 pesanan pasti dan 25 pesanan opsi.
Pengiriman pesawat baru ini dijadwalkan terjadi antara tahun 2029 dan 2034. Turkish Airlines juga mengatakan pihaknya telah menyelesaikan negosiasi dengan Boeing untuk pembelian 150 pesawat lagi, yang terdiri dari 100 pesanan pasti dan 50 pesanan opsi untuk model berbadan sempit 737-8/10 MAX.
Dikatakannya, pesanan untuk pesawat 737-8/10 MAX akan dilakukan tergantung pada keberhasilan penyelesaian diskusi dengan produsen mesin CFM International.
"Dengan pesanan ini, seluruh armada kami ditargetkan akan terdiri dari pesawat generasi baru pada tahun 2035, sehingga memperkuat efisiensi operasional dan mendukung tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata sekitar 6%," ujar perusahaan tersebut dalam sebuah pernyataan pada Jumat (26/9) kemarin.
(igo/eds)