Indonesia telah menandatangani perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif (CEPA) dengan Kanada. Jika perjanjian ICA-CEPA ini sudah berjalan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebut lebih dari 5.000 produk asal Indonesia akan bebas tarif masuk ke Kanada.
Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono mengatakan ada sejumlah manfaat yang dapat dirasakan Indonesia melalui perjanjian dagang ini. Di sektor perdagangan barang, Djatmiko menyebut sebanyak 5.441 produk Indonesia bebas bea masuk ke Kanada.
"Mana kala nanti perjanjian ini early into force itu sebanyak 5.441 produk Indonesia atau pos tarif Indonesia itu sudah nol persen," kata Djatmiko dalam Strategic Forum 'Perluasan Pasar Ekspor ke Kanan dan Uni Eropa' di Auditorium Kemendag, Jakarta, Senin (29/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Djatmiko membeberkan beberapa produk Indonesia yang bebas masuk Kanada, di antaranya produk makanan olahan (kue dan biskuit), manufaktur, peralatan dekorasi rumah, suku cadang, hingga aksesoris otomotif. Dalam lima tahun ke depan, sebanyak 215 produk tambahan juga akan bebas tarif, seperti kayu, buah-buahan, hingga produk kelautan.
Baca juga: Mendag Siapkan Sistem Baru buat Geber Ekspor |
"Dalam 10 tahun juga akan bertambah, all in all hampir lebih dari 95% semua produk Indonesia akan menikmati tarif 0% ke pasar Kanada, termasuk di dalamnya, produk ban, tekstil dan footwear. Kemudian produk furniture kemudian ada produk sepatu olahraga, bahkan audio video rumah tangga itu semuanya akan nol," tambah dia.
Selama ini, ekspor utama Indonesia ke Kanada, di antaranya produk karet olahan, produk penggerak untuk kendaraan, kakao, mesin dan peralatan listrik, seafood beku, kopi, produk makanan olahan, seperti mie instan.
Djatmiko menjelaskan proses negosiasi perjanjian dagang dengan Kanada tidaklah mudah. Menurutnya, Indonesia dengan Kanada mempunyai permintaan dan penawaran yang berbeda, pasar yang berbeda, hingga latar belakang kedua negara yang berbeda.
"Jadi profil utama dari ICA-CEPA, Kanada ini kan termasuk 7 besar ekonomi di dunia dengan pasar GDP-nya lebih 50 ribu USD per kapita per tahun, sangat kaya kondisi konsumennya dan mempunyai kebutuhan yang beragam dari barang jasa dan terbuka dengan investasi," imbuhnya.
Simak juga Video 'Di Sidang PBB Prabowo Pamer RI Swasembada Beras':
(acd/acd)