RI Makin Mudah Ekspor Sawit ke Eropa, Ini Alasannya

RI Makin Mudah Ekspor Sawit ke Eropa, Ini Alasannya

Retno Ayuningrum - detikFinance
Senin, 29 Sep 2025 14:04 WIB
Menteri Perdagangan Budi Santoso
Foto: Retno Ayuningrum
Jakarta -

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan Uni Eropa melunak terkait larangan produk-produk pertanian, seperti kelapa sawit, coklat, kopi, kedelai, karet, kayu yang dinilai memicu deforestasi. Larangan produk itu sempat dituang dalam UU Anti Deforestasi Uni Eropa atau European Union Deforestation Regulation (EUDR).

Menurut Budi, perjanjian dagang Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) membawa sejumlah keuntungan ke Indonesia. Selain membuka akses pasar, perjanjian dagang ini juga memberikan kemudahan dari hambatan dagang, termasuk EUDR.

"Makanya setelah IEU-CEPA selesai semua menjadi melunak. Mudah-mudahan terus melunak," ujar Budi saat ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (29/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Total perdagangan Indonesia dengan Uni Eropa dari Januari-Juli 2025 mencapai US$ 18 miliar, naik 4,34% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Perjanjian IEU-CEPA mengeliminasi hingga 98% total tarif, meningkatkan ekspor, hingga membuka lapangan kerja baru.

ADVERTISEMENT

Ia menargetkan perjanjian dagang IEU-CEPA dapat diimplementasikan tahun depan. Sebab, saat ini masih harus melakukan koordinasi untuk implementasi perjanjian tersebut.

"Nah kita kalau bisa nanti yang IEU itu akhir tahun maka tahun depan juga kita harapkan selesai," terangnya.

Seperti diketahui, Indonesia telah melakukan penandatanganan dan pengumuman bersama tentang Kesepakatan Substansial IEU-CEPA antara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Keamanan Ekonomi Komisi Eropa Maroš Šefčovič di Bali, Selasa (23/9).

"Saya pikir sudah waktunya bagi kita untuk mengembangkan hubungan perdagangan yang bebas, adil, dan positif bagi kedua negara. Presiden RI Prabowo Subianto berharap hal ini dapat menjadi game changer bagi pasar global. Ketika Indonesia dan Uni Eropa bekerja sama mengembangkan pasar, saya yakin kita dapat membawa skala pertumbuhan yang signifikan ke Uni Eropa dan ke kawasan Indo-Pasifik, di mana Indonesia merupakan ekonomi terbesar di ASEAN," ujar Airlangga dalam keterangannya.

Simak juga Video 'Petani Sawit Se-Indonesia Demo Tuntut 5 Hal':

(acd/acd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads