Sektor pertanian menjadi salah satu penopang utama perekonomian Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kontribusi sektor ini terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional mencapai 13,83% pada Triwulan II 2025 sepanjang enam bulan pertama di tahun 2025.
Bertepatan dengan Hari Tani Nasional yang diperingati setiap 24 September, BRI turut memperkuat dukungan bagi petani melalui berbagai inisiatif mulai dari pembiayaan, pendampingan usaha, hingga program pemberdayaan berbasis komunitas.
Direktur Mikro BRI Akhmad Purwakajaya menegaskan semangat Hari Tani sejalan dengan Asta Cita swasembada pangan pemerintahan Presiden Prabowo. Momen ini juga menjadi momentum penting bagi BRI untuk memperkuat perannya dalam mendukung sektor pertanian.
"BRI terus berkomitmen agar petani dapat tumbuh lebih produktif, inklusif, dan berkelanjutan. Peran tersebut diwujudkan melalui pembiayaan, pemberdayaan digitalisasi layanan, hingga kemitraan dengan berbagai pihak guna memperkuat rantai pasok pertanian," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (29/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah upaya Perseroan dalam mendukung para petani tercermin dalam berbagai inisiatif. Di sisi pembiayaan, Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI mencatat sektor pertanian menjadi penerima manfaat terbesar dengan penyaluran mencapai Rp50,95 triliun. Jumlah ini setara dengan 44,58% dari total KUR BRI sebesar Rp114,28 triliun per Agustus 2025. Melalui KUR, petani bisa mendapatkan dukungan permodalan yang mudah dan terjangkau.
Peningkatan kapasitas usaha petani juga dihadirkan melalui program Klaster Usaha dalam Klasterku Hidupku, program pemberdayaan berbasis komunitas mikro. Melalui program ini, BRI membentuk kelompok usaha berdasarkan kesamaan sektor, kondisi geografis, serta kedekatan sosial antar pelaku usaha di suatu wilayah.
Adapun jumlah Klaster Usaha binaan BRI telah mencapai 41.217 di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, sebagian besar berasal dari sektor pertanian dengan porsi 47,63%, disusul industri (30,02%) dan perdagangan (10,78%).
Selain program pemberdayaan dan pembiayaan, BRI juga memperluas akses layanan keuangan bagi petani melalui jaringan AgenBRILink yang tersebar hingga pelosok. Dengan begitu, petani dapat lebih mudah membuka rekening, menabung, dan melakukan transaksi keuangan lainnya.
Tidak berhenti pada layanan dasar, para agen setempat juga mengedukasi petani agar semakin terbiasa memanfaatkan layanan digital seperti BRImo dan QRIS. Pemanfaatan layanan digital ini pun membantu meningkatkan efisiensi transaksi sekaligus menyediakan rekam jejak keuangan yang lebih jelas bagi pengelolaan usaha tani.
"Melalui berbagai inisiatif pemberdayaan tersebut, BRI menegaskan keberpihakannya pada petani dengan pendekatan yang menyeluruh, mulai dari akses modal, pemberdayaan, hingga digitalisasi, Harapannya, petani dapat tumbuh lebih produktif, inklusif, dan berkelanjutan sekaligus memperkuat peran sektor pertanian sebagai penopang utama perekonomian nasional," pungkas Akhmad.
(akn/ega)