Pemerintah Indonesia membuka peluang ekspor baru ke China. Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menyebutkan, sejumlah komoditas siap digarap, mulai dari durian, sarang burung walet, ayam, hingga telur ayam.
"Indonesia ini produksi duriannya besar, tapi selama ini ekspor langsung ke China hampir tidak ada. Kebanyakan lewat negara lain dulu. Kami ingin akses langsung ke pasar China, dan tadi sudah direspons positif, tinggal kita follow up supaya segera tembus," kata Sudaryono usai bertemu Wakil Menteri Pertanian China di Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (30/9/2025).
Menurutnya, kondisi serupa juga terjadi pada sarang burung walet. Padahal, sekitar 80% produksi dunia berasal dari Indonesia, namun ekspor langsung ke China masih minim. "Kita ingin lebih banyak ekspor langsung ke China, karena konsumsi terbesar ada di sana. Ini juga melibatkan banyak petani kecil di desa-desa," ujarnya.
Selain itu, Sudaryono menyebutkan sektor perunggasan juga berpotensi besar. Indonesia sudah swasembada ayam dan unggas lain, bahkan memiliki surplus produksi. "Daripada diekspor ke negara lain lalu diteruskan ke China, lebih baik kita langsung buka akses ke sana. Pasarnya 1,3 miliar penduduk, ini sangat menjanjikan," ungkapnya.
Tak hanya itu, Indonesia dan China juga sepakat memperkuat kerja sama di bidang perberasan, mulai dari transfer teknologi, riset, hingga pengadaan benih. Sementara itu, pemerintah China meminta jaminan pasokan crude palm oil (CPO) dari Indonesia seiring meningkatnya kebutuhan tahun depan.
"Mereka minta jaminan suplai. Tentu saja pemerintah sedang berusaha meningkatkan produktivitas komoditas unggulan kita, termasuk sawit," tutur Sudaryono.
Simak juga Video 'Mendag Ungkap Akan Perluas Pasar Ekspor ke Amerika Latin-Afrika':
(ada/rrd)