Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto mengungkapkan kondisi desa di Indonesia masih menghadapi banyak tantangan. Meski Indonesia sudah merdeka lebih dari 80 tahun, ia mencatat masih ada lebih dari 10.000 desa yang berstatus tertinggal dan sangat tertinggal.
Menurut Yandri, desa-desa tersebut hingga kini belum menikmati fasilitas dasar yang layak, mulai dari listrik, jaringan internet, sarana pendidikan, hingga akses air minum bersih.
"Kalau kita bicara pembangunan, inti pokoknya kami mengajak ayo kita bergandengan tangan bersama-sama untuk membangun desa di Indonesia. Tagline kami hari ini Bangun Desa Bangun Indonesia. Artinya, kalau kita membangun desa, sejatinya kita membangun Indonesia," kata Yandri dalam keterangan resmi, Rabu (1/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menekankan, desa memegang peranan penting dalam pembangunan nasional. Desa juga masuk dalam Asta Cita ke-6 pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, yaitu membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi serta pengentasan kemiskinan.
Oleh karena itu, ia mengajak korporasi milik negara maupun swasta untuk berkolaborasi dan menjadi bagian untuk mengentaskan persoalan besar di tingkat desa tersebut.
"Maka kami mengajak semua pihak, BUMN atau perusahaan swasta, untuk terus saja fastabiqul khairat, berlomba-lomba dalam kebaikan, untuk menggeser air mata kemiskinan di desa menjadi air mata kebahagiaan," ungkapnya.
Adapun pada kesempatan tersebut, Yandri menghadiri penganugerahan Corporate Social Responsibility (CSR) dan Pembangunan Desa Berkelanjutan (PDB) Awards 2025 di Jakarta. Ia berharap penghargaan itu bisa memicu semangat perusahaan negara maupun swasta untuk terus berkontribusi dalam pembangunan desa.
(fdl/fdl)