Badan Kepegawaian Negara (BKN) mencatat jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) saat ini mencapai 5,3 juta orang, dengan sekitar 12% di antaranya berasal dari generasi Z. Kehadiran mereka membawa harapan besar sebagai motor reformasi birokrasi, namun juga menghadirkan tantangan baru yang perlu segera dijawab.
Kepala Lembaga Administrasi Negara, Muhammad Taufiq menjelaskan, ada beberapa tantangan yang dihadapi Gen Z dalam birokrasi. Antara lain, sulitnya beradaptasi dengan birokrasi yang cenderung kaku, dengan gaya komunikasi yang formal dan rantai komando yang panjang, kesenjangan skill dan etos kerja lintas generasi.
Kemudian juga adanya ekspektasi karir yang tinggi namun tidak ditunjang dengan rencana pengembangan karir yang jelas hingga tidak adanya infrastruktur teknologi yang mendukung terhadap perkembangan digital.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Taufiq menyarankan adanya transformasi birokrasi yang menuntut kepemimpinan yang inklusif dan adaptif. Dengan mengelola potensi 380 ribu lebih ASN Generasi Z, birokrasi diharapkan mampu melahirkan pemimpin perubahan yang berkarakter, berintegritas, dan siap menjawab tuntutan zaman.
"Birokrasi perlu mengelola potensi Generasi Z secara serius agar tidak terjebak pada budaya lama yang kaku. Generasi Z lahir sebagai digital native, mereka memiliki kreativitas, keterbukaan, dan kecepatan beradaptasi oleh karenanya sebagai pemimpin kita perlu membuka potensi tersebut untuk memperkuat kapasitas birokrasi, bukan sebaliknya terhambat oleh struktur hierarki," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (1/10/2025).
Senada, Head of Government Engagement and Advocacy, Tanoto Foundation, Anthony Lee mengatakan ada dua hal penting dari fenomena masuknya gen Z dalam birokrasi, pertama, generasi muda khususnya Gen Z sudah menjadi bagian integral dan kekuatan baru dalam birokrasi. Kedua, perubahan demografi dalam birokrasi, memerlukan adanya transformasi birokrasi yang selaras dengan karakteristik gen Z yang melek digital.
"Oleh karenanya dibutuhkan adanya jembatan yang dapat mengakomodir lintas generasi sehingga dapat berkolaborasi dalam menciptakan tata kelola birokrasi yang unggul dan berkelas dunia," tambahnya.
(kil/kil)