Kriteria Penerima Bansos Beras Khusus 3 Bulan

Kriteria Penerima Bansos Beras Khusus 3 Bulan

Retno Ayuningrum - detikFinance
Kamis, 02 Okt 2025 07:30 WIB
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi
Foto: Retno Ayuningrum
Jakarta -

Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah menggelontorkan bantuan pangan berupa beras fortifikasi serta biofortifikasi atau beras khusus. Bantuan beras khusus ini akan digelontorkan selama tiga bulan atau hingga akhir tahun.

Bantuan beras khusus ini perdana digelontorkan di Kecamatan Pamijahan Bogor pada Selasa (30/9) lalu. Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan bantuan beras fortifikasi ini bertujuan untuk memberikan nutrisi kepada masyarakat serta mengantisipasi stunting pada anak-anak. Sebab, beras fortifikasi ini mengandung vitamin dan mineral, mulai dari vitamin B1, vitamin B3, vitamin B9, vitamin B12, hingga Zinc.

"Itu kan manfaat supaya anak-anak nanti tidak stunting, dan orang di rumah mengkonsumsi vitamin dan mineral itu dari bio-fortifikasi beras," kata Arief saat ditemui di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, Rabu (1/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arief menerangkan beras fortifikasi ini berbeda dengan beras yang digelontorkan untuk bantuan pangan pada Oktober-November ini. Untuk bantuan pangan pada Oktober-November berasal dari cadangan beras pemerintah (CBP) dengan kualitas medium.

Selain itu, penerima bantuan beras fortifikasi ini di luar dari bantuan beras Oktober-November yang mencapai 18,2 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Adapun kriteria penerimanya, yakni untuk keluarga yang rentan pangan dan rawan gizi.

ADVERTISEMENT

Arief menyebut sekitar 1.900 ton beras fortifikasi disiapkan selama tiga bulan ke depan. Untuk anggarannya, Arief enggan menyebut jumlah pasti. Ia hanya memastikan alokasi dana tersebut berasal dari Badan Pangan.

"Itu dikasih 15 kilogram itu sampai dengan akhir tahun. Jadi 3 bulan," terang Arief.

Dari sisi harga, beras fortifikasi juga berbeda dibanding dengan beras biasanya. Arief menyebut selisih harganya sekitar Rp 1.500-2.000. Adapun bantuan beras fortifikasi ini menjadi program rintisan Badan Pangan Nasional di tahun 2025 yang menyasar 648 KK di 8 desa di wilayah Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.

"Jadi kalau beras biasa Rp 14.000-15.000/kg, ini mungkin Rp 17.000/kg gitu ya," tambah Arief.

Arief menilai pemberian bantuan beras fortifikasi menjadi upaya baik. Ia sempat berbincang dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) agar pemberian bantuan pangan ke depan dapat digelontorkan berupa nasi fortifikasi.

"Sebenarnya saya pernah berbicara seperti ini sama Kementerian Kesehatan juga. Jadi kalau misalnya ini diberikan kan akan lebih baik ya, misalnya nanti kita bicara ke depan, nggak sekarang. Kita ke depan, misalnya bantuan pangan itu, nasinya misalnya ada fortifikasi kan akan lebih bagus," terangnya.

Simak juga Video: Luhut Beberkan Rencana Penyaluran Bansos via Aplikasi Digital

(rea/acd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads