Purbaya Ungkap Alasan Pangkas Transfer ke Daerah: Banyak Penyelewengan!

Anisa Indraini - detikFinance
Kamis, 02 Okt 2025 14:42 WIB
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa/Foto: Pradita Utama
Surabaya -

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa melakukan kunjungan kerja ke Surabaya, Jawa Timur. Dalam kesempatan itu, ia mendapat banyak protes dari kepala daerah terkait pemangkasan Transfer Ke Daerah (TKD) pada 2026.

"Tadi pagi (bertemu) para pimpinan daerah, ada Ibu Gubernur, Wakil Gubernur, beberapa bupati dari beberapa tempat datang ke sini. Tadinya mau ketemu saya semua, untung saya cuma ketemu perwakilan, kalau enggak saya dipukulin tadi. Mereka protes, 'kenapa dipotong? Kami nggak bisa bergerak,' kira-kira gitu," kata Purbaya di Gedung Keuangan Negara (GKN) Surabaya, Jawa Timur, Kamis (2/10/2025).

Purbaya mengungkapkan alasan pemotongan TKD karena banyak penyelewengan atau ketidaksesuaian belanja di daerah. Hal itu yang membuat pemerintah pusat ingin penggunaan anggaran di daerah dioptimalkan agar lebih efektif dan bersih.

"Alasan pemotongan itu utamanya dulu karena banyak penyelewengan ya. Artinya, nggak semua uang yang dipakai, dipakai dengan betul. Jadi, itu yang membuat pusat agak, bukan saya ya, pemimpin-pemimpin itu agak gerah dengan itu, ingin mengoptimalkan," ucap Purbaya.

Meski anggaran TKD turun, Purbaya menyebut program pemerintah pusat yang manfaatnya dirasakan daerah naik signifikan. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026, TKD sudah ditambah dari sebelumnya Rp 650 triliun menjadi Rp 693 triliun, meski lebih rendah dari alokasi 2025 yang mencapai Rp 919,9 triliun.

"Program-program untuk daerah naik dari Rp 900 triliun ke Rp 1.300 triliun, tambah lebih banyak. Jadi, kita ingin melihat yang lebih, kinerja uang yang lebih efektif. Tentunya nggak bisa tiba-tiba kan, makanya untuk tahun 2026 itu kan tadinya APBN-nya berapa, kami tambah lagi Rp 43 triliun. Saya pikir untuk sementara sudah cukup itu," imbuhnya.

Purbaya akan melihat serapan belanja daerah di kuartal I-II 2026. Jika serapan dan ekonomi berjalan baik, tidak menutup kemungkinan anggaran TKD akan ditambah.

"Jadi, mereka mesti belajar juga, perbaiki cara mereka menyerap anggaran. Jangan ramai-ramai nanti ada penangkapan apa itu ya, kan selama ini gitu kan. Jadi, kalau mereka bisa menunjukkan seperti itu, penyerapan yang baik dan bersih, harusnya saya bisa merayu ke pemimpin saya di atas untuk menambah dengan cepat. Kalau uang kita ekonominya bagus, pajaknya makin besar, kita akan tambah ke daerah," tutur Purbaya.

Simak juga Video 'Menkeu Purbaya Akan Sidak Keliling Bank BUMN: Biar Mereka Kapok!':




(aid/ara)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork