Produk UMKM Indonesia mencuri perhatian di luar negeri. Dalam acara This is Indonesia yang digelar di Vught, Belanda, ratusan produk lokal dari Yogyakarta dan sekitarnya dipamerkan di hadapan pengunjung Eropa. Seluruh biaya produksi dan pengiriman produk ditanggung oleh penyelenggara, sehingga pelaku UMKM tak menanggung risiko.
Kegiatan yang digelar oleh Perhimpunan Eropa untuk Indonesia Maju (Perinma) pada 4 Oktober lalu ini menggabungkan konsep pameran dengan workshop interaktif. Ratusan pengunjung, mayoritas warga Belanda dan Jerman, memadati lokasi yang hanya berkapasitas sekitar 500 orang.
Berbeda dari kegiatan budaya Indonesia di luar negeri yang biasanya berfokus pada pertunjukan pasif seperti tari dan musik, This is Indonesia mengajak peserta ikut terlibat langsung dalam berbagai aktivitas budaya. Mulai dari membatik, memasak, belajar tarian tradisional, hingga memainkan angklung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banyak upaya promosi UMKM produk Indonesia di Eropa yang justru hanya berupa iming-iming masuk pasar Eropa, sementara pelaku UMKM yang menanggung risiko kerugian seperti barang tidak laku dan omset pameran tidak sesuai janji komersil yang mereka terima dari penyelenggara. Kami melalui Perinma hanya ingin memberi, bukan bisnis dan bukan tempat kami mencari sumber penghasilan, sehingga kami memastikan, pelaku UMKM tidak memiliki kerugian apapun," ujar Tri Ambar Indriasti-Hafner, Ketua Pelaksana Program This is Indonesia yang juga merupakan Ketua Departemen Budaya dan Pariwisata Perinma dalam keterangannya, Selasa (7/10/2025).
"Ini pengalaman kami pertama kali menyelenggarakan kegiatan eksibisi interaktif, jadi kami tidak berani membuat yang terlalu besar. Juga kami ingin meyakinkan, semua peserta dapat merasakan pengalaman langsung berinteraksi dengan budaya Indonesia. Syukur alhamdulillah, ternyata minat yang hadir melebihi ekspektasi kami, untungnya kami siap dengan peralatan ekstra seperti canting dan kain untuk membatik," tambah Ambar.
Pengunjung yang didominasi orang asing terlihat antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Dalam sesi membatik, peserta dari berbagai usia serius mengikuti instruksi hingga tahap akhir. Begitu juga saat sesi memasak bersama, di mana peserta tampak menikmati proses mengenal bumbu dan rempah khas Indonesia hingga mencicipi hasil masakannya sendiri.
"Acara This is Indonesia juga terbuka untuk umum secara gratis, sehingga siapa pun dapat menikmati rangkaian kegiatan hingga kuliner khas Indonesia tanpa biaya masuk," kata Sakaria Wielgosz, Wakil Ketua Umum Perinma yang juga penanggung jawab kegiatan.
"Kami juga menjual tombola dengan hadiah utama tiket pesawat Amsterdam-Yogyakarta, dimana hasil penjualan akan disalurkan sepenuhnya untuk penyediaan air bersih di Nusa Tenggara Timur, bekerja sama dengan sister organization kami, Satu Indonesia Belanda. Semua sponsor untuk puluhan hadiah tombola ini didanai secara mandiri oleh pengurus kegiatan ini," tambah Sakaria.
Sakaria menyampaikan rasa bangga atas kelancaran acara tersebut. Inisiatif ini menunjukkan bahwa produk UMKM Indonesia semakin diminati di luar negeri. Dukungan semacam ini menjadi bukti bahwa produk lokal mampu bersaing dan mendapat tempat di pasar internasional.
"Bukan hanya tamu yang puas menghadiri This is Indonesia, tapi para peserta bazar yang menjual masakan, jajanan, dan produk nusantara juga ikut senang karena jualan mereka laris manis dan ludes. Benar-benar bangga bahwa kita berhasil melakukan kegiatan tanpa unsur bisnis dan embel-embel keuntungan, murni hanya memberi," tutupnya.
(fdl/fdl)