.webp)
Khusus pada episode kali ini, menghadirkan sejumlah juri yang berkompeten dalam bidangnya yakni Daniel Mananta dan Lizzie Parra. Ada pula juri tamu special yakni Haykal Kamil, CEO ZM Zaskia Mecca.
Para dewan juri mendorong sekaligus mengkurasi para peserta agar produknya mampu memiliki karakter khas Indonesia. Menariknya, para dewan juri juga berbagi tips agar bisa mengembangkan produk baru. Berikut adalah tipsnya.
1. Inovasi adalah Kunci
Dalam pengembangan produk baru, inovasi menjadi kata kunci yang terus ditekankan oleh para juri. Di episode ini, tema 'Cinta Indonesia' ditafsirkan dengan beragam pendekatan kreatif oleh ke-10 kontestan dari pemanfaatan bahan lokal hingga integrasi teknologi di produk mereka.
Misalnya, homLiv yang memadukan motif batik ke peralatan masak berbahan kayu, X-Perfumery yang memanfaatkan bahan baku asli Indonesia dalam formulasi produknya, dan DS Modest yang memadukan unsur kebudayaan Indonesia pada keychain/packaging dari produk barunya tersebut. Menariknya produk itu dilengkapi kode QR sebagai penunjuk arah kiblat, mengintegrasikan teknologi, dan kebutuhan ibadah.
"Yang gw suka dari DS Modest adalah selalu mencoba menggunakan inovasi teknologi dalam setiap presentasinya," ujar Lizzie Parra saat mengomentari DS Modest, setelah sebelumnya di episode pertama, DS Modest juga memperkenalkan hijab dengan teknologi fragrance menthol yang wanginya tahan hingga 25 kali pencucian, dalam keterangannya, Kamis (9/10/2025).
2. Eksklusivitas: Strategi Promosi melalui 'Edisi Terbatas'
Pendekatan lain yang mencuri perhatian di episode ini adalah strategi penjualan edisi terbatas atau limited edition. Di tengah pasar yang semakin kompetitif, produk dengan jumlah terbatas mampu menciptakan kesan eksklusif dan pengalaman yang lebih personal.
Saat mempresentasikan produk inovasi dari Zenitha yaitu hijab two-in-one alias hijab dengan dua motif, Daniel Mananta memberikan saran.
Daniel menyarankan agar produk tersebut dibuat limited edition. Hal itu bertujuan agar produk itu mampu memiliki Harga jual yang lebih tinggi.
"Mengingat sudah masuk Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas, produk ini justru bisa dibuat sebagai limited edition. Misalnya, hanya dijual 100 potong untuk satu corak/motif. Kalau sudah seperti ini, harga jual juga bisa dibuat lebih tinggi dan orang pasti mau beli," ujar Daniel.
3. Presentasi Produk Strategis dan 'Menjual'
Selain inovasi, kemasan produk atau product presentation juga menjadi salah satu aspek paling menentukan dalam pemasaran. Di tengah kompetisi yang semakin ketat, tampilan produk harus bisa merepresentasikan kualitas isinya sekaligus disesuaikan dengan target pasar.
Contohnya, Zenitha mendapatkan masukan untuk meningkatkan kemasan hijabnya dari plastik zip menjadi box yang lebih premium agar memberikan kesan lebih eksklusif. Sementara itu, B Erl disarankan menambahkan ukuran kemasan kecil, agar bisa lebih mudah menjangkau lebih banyak konsumen.
"Harga Rp 167 ribu untuk sabun mandi itu terlalu mahal untuk sebagian orang. Mungkin bisa dibuat kemasan yang lebih kecil supaya barrier-to-entry-nya rendah. Supaya orang-orang mau nyoba," kata Haykal Kamil.
Hal itu diungkapkan olehnya saat memberikan masukan tajam nan konstruktif kepada produk inovasi dari Erlyanie, pemilik B Erl.
Episode 2 Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas bukan hanya menjadi tontonan inspiratif, tetapi juga pembelajaran praktis bagi ribuan pelaku usaha di Indonesia. Dari inovasi produk, strategi branding, hingga cara menghadirkan nilai eksklusif, setiap tantangan menjadi ruang belajar untuk naik kelas bersama menembus pasar lokal dan internasional.
Kini, saatnya pengusaha UMKM menggali potensi lokal, membawa makna dalam setiap produk, dan melangkah ke level selanjutnya.
Program Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas baru saja diluncurkan secara resmi oleh Shopee Indonesia dan tayang perdana untuk episode 1 dan 2 di YouTube Shopee Indonesia. Saksikan berbagai tantangan menarik dari program ini di setiap hari Minggu pukul 19.00 WIB. Ikuti juga Kuis Jagoan UMKM dan Voting Partisipan Favorit untuk mendukung jagoanmu di sini.
(prf/ega)
