Harga emas dunia bertahan di atas level US$ 4.000 per ons untuk pertama kalinya dalam sejarah. Penguatan harga didorong oleh harapan pasar terhadap penurunan suku bunga lanjutan di Amerika Serikat (AS) tahun ini serta meredanya ketegangan di Timur Tengah.
Berdasarkan data pukul 04.39 GMT atau sekitar pukul 11.39 WIB, harga spot gold tercatat di level US$ 4.037,95 per ons, menutup penurunan 0,5% di awal perdagangan. Sehari sebelumnya, emas sempat menyentuh rekor tertinggi di US$ 4.059,05 per ons.
Dikutip dari Reuters, Kamis (9/10/2025), risalah rapat The Federal Reserve tanggal 16-17 September menunjukkan bahwa para pejabat bank sentral menilai risiko terhadap pasar tenaga kerja AS cukup tinggi untuk mempertimbangkan pemangkasan suku bunga, meskipun inflasi masih menjadi perhatian utama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan alat pantau CME FedWatch, pasar memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Oktober dan Desember, dengan probabilitas masing-masing 94% dan 79%.
Baca juga: Harga Emas Antam Tembus Rp 2,3 Juta! |
Pada hari yang sama, Israel dan Hamas sepakat memulai tahap pertama rencana perdamaian yang diusulkan Presiden AS Donald Trump, mencakup gencatan senjata dan pertukaran sandera. Kesepakatan ini berpotensi mengakhiri perang berdarah dua tahun di Gaza.
Analis Capital.com, Kyle Rodda, mengatakan kesepakatan ini bisa menjadi alasan bagi investor untuk mengambil untung setelah harga emas menyentuh rekor baru, meski faktor geopolitik sebelumnya turut mendorong kenaikan harga. Ia menambahkan, fundamental emas masih positif karena faktor pendukung jangka panjang tetap kuat.
Sejak awal tahun, harga emas telah melonjak 54%, ditopang oleh pembelian besar-besaran dari bank sentral, meningkatnya permintaan Exchange-Traded Fund (ETF) berbasis emas, pelemahan dolar AS, dan permintaan aset aman di tengah ketidakpastian global.
Kondisi politik di Jepang dan Prancis, ditambah penutupan sebagian operasi pemerintahan AS (shutdown), juga mendorong investor beralih ke emas sebagai aset lindung nilai.
Di pasar logam mulia lainnya, harga perak naik tipis 0,2% ke US$ 48,98 per ons setelah menyentuh rekor tertinggi US$ 49,57. Sementara itu, harga platinum turun 0,4% ke US$ 1.656,35 per ons, dan palladium naik 1,5% menjadi US$ 1.471,46 per ons.
(ily/rrd)