Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan tidak ada pesan khusus atau pesan sponsor terkait Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026. Tidak banyak postur yang diubah dari susunan kepemimpinan sebelumnya.
"Jadi pesan khusus nggak ada. Ada pesan sponsor? Nggak ada juga," kata Purbaya secara online dalam Media Gathering di Bogor, Jawa Barat, Jumat (10/10/2025).
Menurut Purbaya, postur APBN 2026 yang sudah disusun Sri Mulyani sejak akhir tahun lalu sudah bagus. Hanya ada perubahan satu komponen yakni dari sisi dana transfer ke daerah (TKD), dengan penambahan Rp 43 triliun dari sebelumnya sebesar Rp 649,99 triliun menjadi Rp 692,99 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini memang diperlukan karena saya pikir kan kita lihat tuh keributan di daerah karena anggarannya dipotong terlalu banyak sehingga mereka over kreatif menciptakan langkah-langkah untuk menutup anggarannya dengan secepat mungkin. Akibatnya pajak-pajak naik nggak kira-kira," tutur Purbaya.
Purbaya mengatakan pengubahan anggaran TKD atas hasil usulan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, tanpa mengubah sepeser pun besaran yang diusulkan.
"Saya penuhi semuanya yang dia minta tanpa korupsi satu rupiah pun, jadi harusnya itu sudah cukup untuk menenangkan keributan di daerah," ucap Purbaya.
Sebagai informasi, postur APBN 2026 sebetulnya mengalami perubahan dari RAPBN 2026. Purbaya menaikkan target pendapatan negara dari Rp 3.147,68 triliun menjadi Rp 3.153,58 triliun.
Selain itu, belanja negara juga ada kenaikan dari Rp 3.786,49 triliun menjadi Rp 3.842,73 triliun. Hal itu dikarenakan ada pengubahan anggaran TKD dan sedikit perubahan belanja pemerintah pusat dari Rp 3.136,49 triliun menjadi Rp 3.149,73 triliun.
Dengan postur yang berubah itu, defisit APBN ikut mengalami kenaikan dari yang semula dirancang Rp 638,81 triliun menjadi Rp 689,15 triliun.
(aid/hns)