Untung Rugi Beli Perak, Pilihan Investasi Selain Emas

Untung Rugi Beli Perak, Pilihan Investasi Selain Emas

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Selasa, 21 Okt 2025 13:59 WIB
Harga emas Antam mengalami kenaikan signifikan hari ini. Harga emas naik Rp 78 ribu menjadi Rp 2.487.000 atau nyaris Rp 2,5 juta/gram.
Foto: Andhika Prasetia
Jakarta -

Investasi logam mulia perak kian diminati seiring tingginya harga emas. Belum lagi, harga logam mulia yang satu ini diramal akan terus meningkat bersamaan dengan kenaikan harga emas.

Analis mata uang dan komoditas Doo Financial Futures Lukman Leong menilai harga logam mulia perak dapat mengalami kenaikan hingga hingga US$ 80 per troy ons, dari harga saat ini yang sudah berada di level US$ 50 per troy ons.

"Perak juga naiknya jauh lebih tinggi lagi tahun ini karena memang selama ini sangat murah. Secara teknis hitungan-hitungannya sih memang masih bisa naik. Seharusnya kalau dengan harga emas sekarang itu, perak itu bisa mencapai US$ 80 per troy ons malah," terangnya kepada detikcom, Selasa (21/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara umum, ia menilai kelebihan dari investasi logam mulia yang satu ini terletak pada harganya yang sangat murah jika dibandingkan dengan emas. Membuat instrumen investasi yang satu ini sangat terjangkau.

Meski begitu, menurutnya perak selain berfungsi sebagai logam mulia juga banyak digunakan sebagai logam industri. Kondisi ini membuat instrumen investasi tersebut bisa sangat volatile alias berubah-ubah.

ADVERTISEMENT

"Perak itu kan sangat volatile dan juga sebagai logam industri dan sebagainya. Terlalu banyak faktor yang mempengaruhi. Jadi kalau kita ngomong amannya emas," ucap Lukman.

Sementara itu, pengamat mata uang dan komoditas Ibrahim Assuaibi juga menilai keunggulan utama dari logam mulia perak adalah harganya yang sangat murah. Cocok digunakan saat harga emas sedang tinggi-tingginya sehingga sulit terjangkau.

"Dulu saat harga logam mulia emas biasa-biasa saja, orang tidak ada yang membeli silver. Tetapi karena kondisinya mahal, sehingga lari ke silver. Kenapa sih orang membeli silver? Karena silver salah satu turunan dari logam mulia. Silver bisa dijadikan sebagai lindung nilai," kata Ibrahim.

Namun masalahnya, spekulasi kenaikan logam mulia satu ini sangat kecil, terlebih jika dibandingkan dengan emas, membuat komoditas ini akan sangat lama untuk bisa memberikan keuntungan finansial.

"Untuk silver itu sekarang posisinya di US$ 51 per troy ons ya. Emas sekarang di US$ 4.341 per troy ons, tadi sempat di US$ 4.380 per troy ons, coba bayangkan, jauh. Jauh di mata tapi dekat di hati, itu kalau emas kan, kalau silver nggak," terangnya.

Belum lagi menurutnya, nilai buyback atau jual kembali logam mulia yang satu ini biasanya 30% lebih rendah dari harga pasar saat ini. Angka ini jauh lebih tinggi daripada persentase harga buyback emas di pasar.

"Jadi pada saat kita beli, kemudian pada saat kita jual itu dipotong 30% harganya. Tetapi untuk harganya itu naik terus. Jadi mengikuti harga pasar," papar Ibrahim

"Berarti pada saat kita jual, saat itu dipotong 30%. Tetapi karena untuk lindung nilai, sebagai investigasi kita sebaiknya jangka panjang, 3 tahun lah," terangnya lagi.

Selain itu berbeda dengan emas batangan yang mudah dicairkan menjadi uang alias likuid, namun perak batangan memiliki likuiditas yang lebih rendah. Sehingga lebih baik untuk menaruh investasi dalam bentuk perak perhiasan, setidaknya komoditas ini tetap dapat digunakan sehari-hari ataupun digadaikan sebagai perhiasan saat perlu dana darurat.

"Karena silver itu adalah barang nomor dua setelah logam mulia. Kemudian yang kedua, mana ada bank sentral global mau beli batangan silver untuk cadangan devisanya. Nggak ada kan, mereka akan fokus adalah di emas. Karena silver di negara-negara kayak bank sentral Amerika ini kan belum bisa menjamin. Saya pinjam uang di bank dengan jaminan silver belum ada," jelasnya.

Lihat juga Video: Harga Emas Naik Tinggi, Pengamat: Beli!

(igo/fdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads