Cerita Purbaya Tes Hacker Bobol LPS dalam 5 Menit

Cerita Purbaya Tes Hacker Bobol LPS dalam 5 Menit

Ilyas Fadilah - detikFinance
Sabtu, 25 Okt 2025 16:34 WIB
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Foto: Ilyas Fadilah/detikcom
Jakarta -

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menceritakan pengalamannya merekrut hacker untuk menguji keamanan sistem jaringan di Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Hal itu dilakukan saat dirinya masih menjabat Ketua Dewan Komisioner LPS.

Purbaya mengatakan, awalnya ia didatangi oleh kelompok hacker yang cukup terkenal. Purbaya lalu menantang para hacker menjebol sistem keamanan LPS hingga akhirnya berhasil dilakukan. Dari situlah hacker-hacker tersebut direkrut Purbaya.

"Datang ke tempat saya. Gua bilang, wah dia ngomong gini-gini, gua nggak peduli. Tuh, bobol tuh punya LPS. 5 menit bobol. Jago juga nih orang. Ya udah lu gua sewa lah. Kan kalau kita nggak bisa ngalahin kita rangkul mereka. Dan mereka baik, merah putih semua, ya kita kasih ruang untuk bantu LPS sehingga LPS kuat banget," ujar Purbaya saat konferensi pers di Kantor Pusat Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (24/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Purbaya menilai hacker Indonesia diperhitungkan di kancah dunia. Ia juga mengaku sempat memberhentikan kerja sama dengan tim IT karena sistemnya berhasil dijebol hacker.

"Orang kita banyak yang jago betulan. Bukan abal-abal, memang jago. Saya masukin saya, coba tes. 5 menit jebol. Karena ada beberapa yang biasa kan, orang di setiap kantor kan sombong-sombong orang IT nya. Punya saya jago, punya saya jago. Dia kasih tahu nggak mau. Ternyata begitu diuji jebol, baru saya marah-marah. Lu ternyata jebol lu parah lu. Betulin. Betulin kerjasamanya ditutup semua," bebernya.

ADVERTISEMENT

Purbaya menilai keahlian hacker ini tidak berasal dari bangku pendidikan formal. Yang terjadi justru sebaliknya, di mana semakin tidak jelas pendidikannya maka semakin ahli hacker tersebut.

"Hacker tuh aneh. Semakin pintar dia semakin nggak jelas sekolahnya. Jadi mereka itu kayak artis sebetulnya. Kalau orang sekolahan mah pasti nggak bisa jadi hacker, karena mikirnya terstruktur," tuturnya.

Purbaya sendiri bakal menggunakan jasa hacker untuk menguji keamanan sistem Coretax. Ia menegaskan para peretas yang direkrut memiliki reputasi global dan kerap dipercaya perusahaan teknologi besar.

"Kita juga udah panggil hacker kita, yang jago-jago orang Indonesia ya, bukan orang asing. Anda jangan kira loh, orang Indonesia tuh hacker-nya jago-jago banget, di dunia juga ditakuti rupanya. Saya panggil yang ranking-ranking dunia itu, yang jagoan, kita bayar sih, bantuin saya, jadi sudah di-test, sudah lumayan," kata Purbaya.

Purbaya menyebut para hacker ini juga sudah malang melintang bekerja untuk pengujian keamanan di berbagai raksasa teknologi global, misalkan saja Google.Karena kemampuan peretas itu, Purbaya mengaku kerap menggunakan jasanya saat masih bertugas di Kementerian/Lembaga lain.

"Jadi saya ada satu orang dulu di Polhukam, jago jaringan segala macam, jago juga hacking. Dia dilatih di Rusia 6 bulan kali, khusus di tempat tertutup di sana. Jadi kayaknya KGB juga dia," ucapnya sembari bercanda.

(ily/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads