Menteri KP Blak-blakan Ekspor Udang RI ke AS Sempat Terhenti

Menteri KP Blak-blakan Ekspor Udang RI ke AS Sempat Terhenti

Retno Ayuningrum - detikFinance
Selasa, 28 Okt 2025 15:18 WIB
Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono
Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono/Foto: Retno Ayuningrum
Jakarta -

Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Sakti Wahyu Trenggono mengakui ekspor udang ke Amerika Serikat (AS) sempat tersendat menyusul menyusul ditemukannya paparan radioaktif di kawasan industri Cikande, Banten, Jawa Barat. Temuan paparan ini membuat United States Food and Drugs Administration (US FDA) memberikan syarat baru berupa sertifikasi produk udang serta seafood asal Indonesia.

Pria yang akrab disapa Trenggono ini menilai persyaratan sertifikasi bebas radioaktif ini menyebabkan kontainer-kontainer yang berisi produk udang asal Indonesia menumpuk. Kendati begitu, Trenggono tidak membeberkan besaran persentase penurunan ekspor imbas kasus ini.

"Kemarin (ekspor udang) berhenti lah, sampai kemudian yang ke depan ini, sekarang numpuk. Kita harus yakinkan dulu bahwa seluruh yang ada ini (aman), karena udang kita cukup bagus di Amerika," ujar Trenggono saat ditemui di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Selasa (28/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trenggono menerangkan pihaknya telah ditunjuk sebagai otoritas esmi yang memberikan sertifikasi bebas radioaktif untuk produk udang serta seafood Indonesia. Sertifikasi ini, kata dia, sebelumnya belum pernah diterapkan untuk produk perikanan Indonesia. Namun, setelah kasus paparan radioaktif, kebijakan tersebut menjadi syarat baru untuk menembus pasar AS.

Tak hanya udang, sertifikasi ini nantinya akan berlaku untuk semua komoditas seafood yang diekspor ke AS. KKP juga telah berkomunikasi dengan FDA untuk memastikan peralatan pengujian di Unit Pengolahan Ikan (UPI) sesuai standar internasional.

ADVERTISEMENT

"Kita sudah komunikasi dengan FDA, peralatan apa yang comply, yang mereka percaya, itu akan kita gunakan. Kita juga minta seluruh UPI memiliki peralatan," terangnya.

Lebih lanjut, KKP berencana membangun khusus pengujian radioaktif pada tahun depan. Fasilitas ini akan memastikan seluruh produk ekspor dan domestik bebas dari paparan bahan berbahaya.

"Kita juga akan membangun di tahun depan ini kita akan membangun laboratorium untuk memastikan bahwa seluruh produk-produk yang diproduksi oleh Indonesia keluar maupun ke dalam itu aman dari radioaktif ke AS," imbuhnya.

Trenggono berharap ekspor udang ke AS dapat berjalan kembali mulai bulan depan. "Mudah-mudahan, ya," jelas Trenggono.

Sebelumnya, KKP telah mencapai kesepakatan dispensasi atas ribuan kontainer udang yang tengah dalam perjalanan ke Amerika Serikat dari United States Food and Drugs Administration (US FDA). Hal ini menyusul adanya pengetatan impor atau import alert yang mewajibkan sertifikasi untuk daerah tertentu.

Kebijakan diterapkan FDA usai temuan paparan radioaktif cesium-137 dari produk udang asal Indonesia. Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (Badan Mutu KKP) Ishartini mengatakan Kesepakatan berlangsung pada 18 Oktober waktu AS, setelah rentetan perundingan terkait aturan impor baru melalui import alert.

Pengetatan impor ini berlaku efektif mulai 31 Oktober 2025, sehingga membuat khawatir para pelaku usaha ekspor dan stakeholders udang Indonesia. Pasalnya saat aturan tersebut diterbitkan, terdapat ribuan kontainer udang Indonesia tengah dalam perjalanan dan diperkirakan akan tiba lewat batas waktu yang telah ditetapkan tanpa dilengkapi dokumen yang dipersyaratkan.

Tonton juga video "Ekspor Udang dan Cengkeh RI ke AS Dibatasi, Bukan Dihentikan Total" di sini:

(rea/fdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads