Purbaya Buka-bukaan Kemampuan RI Bayar Utang Rp 9.138 T

Purbaya Buka-bukaan Kemampuan RI Bayar Utang Rp 9.138 T

Heri Purnomo - detikFinance
Selasa, 28 Okt 2025 18:07 WIB
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan paparan saat konferensi pers APBN KiTa di Jakarta, Senin (22/9/2025). Menteri Keuangan melaporkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mengalami defisit sebesar Rp321,6 triliun atau 1,35 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada Agustus 2025.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa/Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa buka-bukaan kemampuan pemerintah membayar utang Rp 9.138,05 triliun per akhir Juni 2025. Purbaya membantah anggapan pemerintah tidak mampu membayar utang.

"Kata siapa? Kalau anda belajar fisikal kan tahu rasio ukuran-ukuran satu negara bisa bayar utang seperti apa. Bayar mau atau mampu," katanya ketika ditanya soal kemampuan keuangan Indonesia membayar utang di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Selasa (28/10/2025).

"Jadi rating agency melihat kita dua, itu sebetulnya mau atau mampu, dia akan memakai berbagai macam indikator macam-macam, tapi sebenarnya hanya dua itu. defisit terhadap defisit to GDP ratio untuk tahunannya sama debt to GDP ratio," tambahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Purbaya mengatakan, berdasarkan lembaga pemeringkat utang dijelaskan bahwa batas defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) terhadap PDB sebesar 3% dan rasio utang terhadap PDB sebesar 60% masih aman.

ADVERTISEMENT

Posisi Indonesia saat ini masih di bawah batas tersebut. Dia menjelaskan, defisit APBN terhadap PDB masih di bawah 3% dan rasio utang terhadap PDB masih di bawah 40%.

"Jadi dengan standar international yang paling ketat pun kita masih prudent. Lihat negara-negara Eropa semua mendekati 100%, sekarang Amerika ada 100% debt to GDP ratio-nya, Jepang 275%, Singapura gede banget. Jadi, dari ukuran itu harusnya saya aman. Jadi, ibu nggak usah terlalu panik," katanya.

Purbaya akan menjaga disiplin fiskal pemerintah dengan memastikan rasio defisit APBN terhadap PDB tidak akan melewati batas 3%, baik tahun ini maupun tahun depan. Namun, Purbaya bilang ada kemungkinan perubahan kebijakan jika pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah mencapai 7%.

"Saya akan jaga terus tahun ini, tahun depan. Nanti kalau kita udah 7%, misalnya 7% kita pertimbangkan, perlu nggak kita kurangi pajak, atau perlu nggak kita kurangi utangnya nya untuk nembus 8%, tapi kan hitungannya sudah jelas di atas kertas clear. Kalau saya sudah 7%, saya naikin sedikit, orang juga happy," katanya.

Tonton juga video "Purbaya Pastikan Iuran BPJS Tak Naik Sampai Pertengahan 2026" di sini:

(ara/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads