Tumbuh Pesat, Bisnis Laundry di RI Jadi Salah Satu yang Terbesar Se-ASEAN

Tumbuh Pesat, Bisnis Laundry di RI Jadi Salah Satu yang Terbesar Se-ASEAN

Amanda Christabel - detikFinance
Jumat, 31 Okt 2025 11:54 WIB
Sejumlah warga menunggu cuciannya di salah satu usaha cuci pakaian di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (26/8/2025). Kementerian UMKM mendukung industri jasa penatu atau laundry untuk meningkatkan daya saing, salah satunya melalui program Sekolah Bisnis Laundry (SBL) sehingga mampu menjadi bidang jasa layanan yang strategis dan memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional, karena terbukti telah menyerap lebih dari 34 ribu tenaga kerja, baik pada sektor formal maupun informal. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Foto: Amanda Christabel
Jakarta -

Pasar laundry atau penatu di Asia Tenggara tumbuh pesat dengan compound annual growth rate (CAGR) sebesar 9,1% untuk periode 2025-2030. Model laundromat (self-service) telah mencapai 18.000 outlet di Asia Pasifik per 2024, naik 60% dalam empat tahun terakhir.

Untuk diketahui, Indonesia menjadi salah satu negara dengan adopsi laundromat tertinggi di Asia Tenggara. Maka dari itu, Laundry Innovation Summit with Expo Laundry 2025 kembali digelar untuk dapat mendorong pertumbuhan bisnis laundry di Indonesia.

"Kami ingin melampaui model laundry konvensional. Ini saatnya para pelaku usaha laundry mengadopsi pendekatan sistematis dan efisien, dari operasional hingga manajemen SDM dan keuangan," ucap CEO Apique Group, Apik Primadya, Jumat (31/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Acara ini digelar pada 31 Oktober-1 November 2025 di JICC Hall A, Jakarta, yang menjadi titik kumpul bagi ratusan pelaku usaha, mitra, dan profesional di bidang laundry dari berbagai daerah di Indonesia untuk berkolaborasi dan berbagi inovasi di industri laundry modern.

ADVERTISEMENT

Laundry Innovation Summit kali ini mengusung tema 'Shaping the best strategy: people, business, impact', yang ingin memberikan dampak tidak hanya pada pelaku usaha laundry, tetapi juga pada ekosistem industri, lingkungan, dan masyarakat luas.

"Teknologi ramah lingkungan, praktik operasional berkelanjutan, dan peningkatan profesionalisme menjadi bagian dari agenda kunci acara," tambah Apik.

Apik juga menyampaikan ada 10 sektor potensial di bidang laundry modern yang terdiri dari hospitality (hotel dan penginapan), healthcare (rumah sakit dan klinik), laundromats (self-service dan hybrid), komunitas apartemen dan kos, institusi pemerintahan, restoran, professional care dan luxury laundry, resedential equipment, commercial/industrial linen processing, dan manajemen fasilitas.

"Model bisnis baru seperti hybrid laundromat, eco-laundry, dan pickup & delivery berbasis aplikasi digital diyakini akan mendominasi tren 2026," tutupnya.

Lihat juga Video: Hitung-hitungan Untung Bisnis Laundry

(eds/eds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads