Purbaya: Saya ke Kementerian Tanya Penyerapan APBN, Bukan Ganggu Kebijakan!

Purbaya: Saya ke Kementerian Tanya Penyerapan APBN, Bukan Ganggu Kebijakan!

Anisa Indraini - detikFinance
Jumat, 31 Okt 2025 14:17 WIB
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan paparan saat konferensi pers APBN KiTa di Jakarta, Senin (22/9/2025). Menteri Keuangan melaporkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mengalami defisit sebesar Rp321,6 triliun atau 1,35 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada Agustus 2025.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa/Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menekankan kedatangannya ke beberapa kementerian dan lembaga (K/L) untuk menanyakan penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang masih rendah. Hal itu dilakukan bukan untuk mengganggu kebijakan masing-masing K/L.

Purbaya mengatakan pengelolaan APBN harus berjalan optimal baik di pusat maupun daerah. Dengan demikian uang yang dialokasikan dipakai dan berdampak semaksimal mungkin untuk ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

"Ketika saya datang (ke) kementerian-kementerian, untuk menanyakan penyerapan APBN mereka, bukan untuk mengganggu kebijakan masing-masing kementerian, tapi untuk memastikan bahwa uang yang kita alokasikan dipakai semaksimal mungkin dan berdampak semaksimal mungkin juga untuk ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," kata Purbaya dalam Upacara Hari Pemuda ke-97 dan Hari Oeang ke-79 dikutip dari YouTube Kementerian Keuangan, Jumat (31/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagaimana diketahui, Purbaya aktif mendatangi beberapa K/L sejak dilantik jadi Bendahara Negara per 8 September 2025. Beberapa yang sudah didatangi di antaranya Badan Gizi Nasional (BGN), Kementerian Pekerjaan Umum (PU), hingga Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP).

ADVERTISEMENT

Pemerintah rencananya akan menarik anggaran dari K/L yang realisasinya masih rendah untuk dialihkan ke program lain. Para K/L tersebut diberikan waktu hingga akhir Oktober 2025 untuk menggenjot realisasi belanjanya.

Menurut Purbaya, penerimaan negara harus dikelola secara optimal dan belanja diarahkan seefektif mungkin untuk mendorong pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan. Seluruh jajaran Kementerian Keuangan diminta bekerja sama dengan semua stakeholder agar setiap rupiah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) benar-benar memberikan manfaat bagi rakyat.

Purbaya menilai saat ini banyak daerah belum bisa mengelola anggaran dengan baik. Ke depan, pihaknya akan lebih proaktif untuk mengajarkan.

"Kalau kita beberapa minggu terakhir kan kelihatan ada daerah-daerah yang belum bisa mengelola anggarannya dengan baik, untuk itu ke depan Kemenkeu harus lebih proaktif, mungkin kita akan mengajarkan mereka bagaimana mengelola anggaran dan membelanjakan anggarannya dengan baik. Jadi nanti pak Askolani dan teman-teman ada tugas tambahan lagi kelihatannya," imbuh Purbaya.

Simak Video 'Purbaya Setop APBN Bayari Utang Whoosh':

(aid/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads