Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyampaikan harga udang di tingkat petambak kembali normal. Harga udang sempat anjlok karena adanya temuan paparan radioaktif produk udang asal Indonesia oleh United States Food and Drugs Administration (US FDA).
Direktur Ikan Air Payau Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya KKP, Fernando Jongguran Simanjuntak, mengakui terjadi penurunan harga serta permintaan. Hal ini dikarenakan AS merupakan negara tujuan ekspor udang yang paling besar.
"Tentu di awal-awal memang terjadi guncangan para petambak kita. Ya, pasti karena memang Amerika adalah tujuan ekspor kita yang utama. Kemudian terjadi kejadian ini, di awal-awal kejadian terjadi memang penurunan harga, penurunan permintaan itu terjadi," ujar Fernando saat konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (6/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, keadaan tersebut tidak berlangsung lama. Pemerintah melalui KKP serta lembaga-lembaga terkait menangani kasus ini dengan cepat, termasuk memenuhi persyaratan baru dari AS. Hasilnya, ekspor udang ke AS bisa kembali berlanjut. Kabar ini menjadi gairah bagi petambak karena berdampak pada harga udang kembali meningkat.
"Beberapa waktu yang lalu sebenarnya harga udang sudah mulai membaik di tingkat lapangan. Baru ini memberikan suatu gairah tersendiri buat petambak-petambak kita artinya secara psikologis petambak udang di Indonesia ini mulai semangat lagi melakukan kegiatan budidaya berbeda dengan sebelumnya. Jadi ini satu hal yang positif yang perlu kita tingkatkan lagi sampai nanti ini bisa pulih seperti sebelum ada kasus," terang Fernando.
Sementara itu, Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan, Ishartini, menerangkan penurunan harga ini terjadi karena permintaan dan penawaran yang turut menurun. Namun, kondisi itu tidak berlangsung lama.
"Itu turun kan karena supply demand. Jadi sebentar saja sekarang begitu kita sudah lepas ekspor itu harga sudah naik lagi. Saya kurang tahu ya kalau harga ya tapi sempat agak turun itu karena supply demand saja tapi sekarang sudah kembali normal," ujar Ishartini.
Sebelumnya, penurunan harga sempat dikeluhkan petambak udang asal Brebes. Harga jual udang vaname (Panaeous vaname) atau udang panama asal Brebes turun akibat penutupan pasar Amerika Serikat (AS).
Ekspor udang asal Indonesia ke AS ditolak usai adanya temuan paparan radio aktif. Penutupan pintu ekspor udang vaname ke Amerika itu juga dirasakan petambak di Brebes. Selain stok melimpah, harga udang ini pun turun karena dijual di pasar lokal.
Hal ini dikeluhkan petambak udang asal Desa Sawojajar, Kecamatan Wanasari, Zaki Safrudin (52). Dia menyebut sebelum pasar Amerika ditutup, udang hasil panen dijual ke pengepul untuk diekspor ke Amerika dengan harga tinggi.
"Sebelum ada isu radioaktif, harga bagus karena untuk pasar ekspor ke Amerika. Sekarang gara gara itu tersebut, udang dijual ke pasar lokal sehingga stok pasar banyak dan harga pun turun," ujar Zaki, saat ditemui, Jumat (19/9/2025), dikutip dari detikJateng.
Tonton juga video "Ekspor Udang dan Cengkeh RI ke AS Dibatasi, Bukan Dihentikan Total"
(rea/fdl)










































