Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengungkapkan kesejahteraan petani pelan-pelan meningkat dengan berbagai kebijakan pemerintah. Namun, di sisi lain kondisi nelayan hingga peternak masih memprihatinkan.
"Nelayan itu masih miskin, nilai tukangnya masih 106-110. Sama dengan peternak ayam, peternak telur, itu belum (sejahtera)," kata Zulhas saat melakukan pertemuan dengan petani di Kios Pupuk Cahaya Tani, Dusun Tamelang, Purwasari, Karawang, Jawa Barat, Kamis (6/11/2025).
Mantan Menteri Perdagangan itu mengatakan pemerintah berjanji untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan dan peternak. Tahun depan, pemerintah membangun besar-besaran tambak, kampung nelayan, hingga peternakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti tahun depan kita akan bangun di Jawa ini, Jawa Barat ini, 20.000 hektare tambak. Di pantura-pantura, kita akan bangun 2.000 kampung nelayan. Besar-besaran ini akan dibangun. Akan dibangun peternak juga besar-besaran, ayam, petelur, dan seterusnya, seterusnya," jelasnya.
Hal tersebut juga dilakukan seiring dengan akan meningkatnya kebutuhan dalam negeri dari Program Makan Bergizi Gratis. Rencananya, penyaluran MBG ditargetkan dapat mencapai 82,9 juta penerima.
Sementara tahun ini diakui memang fokus untuk meningkatkan ketahanan pangan pada bahan pokok, seperti beras dan jagung. Sejumlah kebijakan telah dilakukan pemerintah, seperti menaikkan Harga Eceran Tertinggi (HET) Gabah Kering Panen (GKP) Rp 6.500/kg.
Peningkatan produksi juga dilakukan dengan menambah irigasi, pompanisasi hingga penggunaan alat mesin pertanian modern. Dengan upaya tersebut, produksi beras nasional diperkirakan mencapai 34,7 juta ton.
"Alhamdulillah, produksi dari 30 juta sekarang 34,7 juta, naik 4,7 juta, baru perbaikan. Cukup belum? Kita akan membangun lahan-lahan yang baru, seperti Merauke itu ada 1 juta (ha) lebih," ucapnya.
Tonton juga video "Pembukaan Capacity Building Kampung Nelayan Merah Putih Warnai HUT ke-26 KKP"
(ada/ara)










































