PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk kembali membuka ajang kompetisi tahunan BTN Housingpreneur 2025 yang memberi kesempatan bagi arsitek, pengembang, pengusaha, dan mahasiswa untuk terhubung langsung dengan ekosistem perumahan nasional. Ajang ini menjadi wadah adu ide sekaligus mempertemukan peserta dengan jaringan bisnis nyata mulai dari pengembang, penyedia material, pelaku teknologi, hingga calon pembeli rumah.
Dalam kegiatan Roadshow di Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) pada Kamis (6/11), Direktur Risk Management BTN Setiyo Wibowo mengatakan salah satu tantangan terbesar dalam industri perumahan nasional yakni bagaimana menghubungkan berbagai pihak di dalamnya. Ia mencontohkan banyak developer memiliki produk bagus tapi belum tahu menjual ke siapa. Begitu pula dengan pembeli yang bingung mencari rumah atau developer yang tepat.
Setiyo menambahkan melalui BTN Housingpreneur, BTN ingin menciptakan wadah kolaborasi agar ide-ide inovatif di sektor perumahan dapat tumbuh menjadi bisnis yang berkelanjutan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemenang BTN Housingpreneur nantinya akan terhubung dengan ekosistem kami termasuk akan dibimbing agar ide mereka tak hanya kreatif, tapi juga layak dibiayai perbankan. Tujuan akhirnya adalah menciptakan inovasi yang dapat diterapkan dan menghasilkan nilai ekonomi nyata," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (7/11/2025).
Jika tergabung dalam ekosistem perumahan nasional milik BTN, pemenang akan mendapatkan kesempatan seperti berdiskusi dengan pengembang besar hingga bertemu pembeli potensial. Selain itu, mereka juga akan mengikuti program inkubasi selama tiga bulan agar ide bisnis dapat dikembangkan menjadi usaha yang efisien, menguntungkan, dan bankable.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Keuangan, Perencanaan, dan Pengembangan Institut Teknologi Bandung (ITB) Agus Jatnika Effendi menilai kolaborasi lintas disiplin menjadi kunci dalam menjawab tantangan perumahan nasional.
"Kompetisi ini merupakan panggilan terbuka bagi mahasiswa lintas ilmu, karena masalah perumahan di Indonesia tidak hanya bisa diselesaikan oleh teknik sipil, tapi juga keilmuan lainnya. Ajang ini juga harus dimanfaatkan sebaik mungkin karena akan terhubung dengan para mentor-mentor yang tepat," jelasnya.
Sebagai informasi, tahun ini BTN Housingpreneur menargetkan 1.500 peserta dengan ide di bidang teknologi perumahan, efisiensi energi dan air, pengelolaan limbah, hingga platform digital seperti marketplace material dan jasa konstruksi. Kompetisi ini memperebutkan total hadiah senilai Rp1,5 miliar.
Bandung dipilih sebagai salah satu kota roadshow karena Jawa Barat menyumbang sekitar 40% kebutuhan rumah nasional dan menjadi pusat pertumbuhan sektor perumahan Indonesia. BTN Housingpreneur juga akan melanjutkan roadshow ke Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Universitas Sumatera Utara (USU) Medan, dan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.
Informasi lebih lengkap mengenai kegiatan ini dapat diakses melalui www.btnhousingpreneur.com atau akun Instagram resmi @btnhousingpreneur.
(anl/ega)










































