Kereta Api Indonesia (KAI) Group telah mengangkut sebanyak 413.867.221 orang sepanjang tahun atau periode Januari-Oktober 2025. Angka ini meningkat 8,15% dibanding periode yang sama tahun 2024.
Angka tersebut mencakup layanan kereta jarak jauh dan lokal, KAI Commuter, LRT Jabodebek, KA Bandara, layanan KAI Wisata, LRT Sumsel, Whoosh oleh KCIC, serta KA Makassar-Parepare.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, transportasi berbasis rel memberikan efisiensi yang lebih tinggi dibanding moda jalan, terutama dari sisi kapasitas angkut, ketertiban operasi, dan pengurangan emisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Distribusi logistik berbasis rel lebih efisien dan ramah lingkungan. Pendekatan ini merupakan bagian penting dalam membangun sistem transportasi modern yang mendukung pertumbuhan ekonomi di seluruh wilayah," ujar AHY, dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (14/11/2025).
Sementara itu, Vice President Public Relations KAI Anne Purba menyampaikan, kontribusi KAI Group terhadap mobilitas dan distribusi barang terus menunjukkan penguatan. Menurutnya, pertumbuhan pelanggan 8,15% tersebut mencerminkan semakin kuatnya kepercayaan masyarakat terhadap transportasi berbasis rel.
Pada sektor angkutan barang, KAI mencatat volume 57.556.900 ton pada Januari-Oktober 2025, meningkat 0,69% dibanding tahun sebelumnya. Komoditas terbesar adalah batu bara dengan 47,77 juta ton, diikuti semen, petikemas, BBM, hasil perkebunan, pupuk, dan barang ritel.
"Angkutan batu bara KAI memastikan pasokan energi untuk pembangkit dan industri tetap lancar. Hal ini sejalan dengan fokus pemerintah dalam memperkuat ketahanan energi serta memastikan keberlanjutan pasokan bagi sektor-sektor strategis," ujar Anne.
KAI juga memperkuat perannya dalam meningkatkan efisiensi logistik nasional melalui kapasitas angkut yang besar dan operasi yang terjadwal. Pada lintas Jawa, satu rangkaian kereta barang dapat menarik hingga 30 gerbong dengan kapasitas 42 ton per gerbong, sementara di Sumatra Selatan rangkaian angkutan batu bara dapat mencapai 61 gerbong.
Anne mengatakan, pihaknya menargetkan pertumbuhan angkutan barang hingga 15% pada 2029, dengan proyeksi angkutan batu bara 111,2 juta ton dan non-batu bara 10,9 juta ton. Target tersebut diperkuat oleh perluasan integrasi logistik melalui keterhubungan langsung antara rel dengan pelabuhan, kawasan industri, dan dry port, sehingga aliran logistik dari hulu ke hilir semakin efisien.
Dari sisi layanan, KAI Group mencatat tingkat ketepatan waktu yang tinggi sepanjang Januari-September 2025, yaitu 99,53% untuk keberangkatan kereta penumpang, 96,26% untuk kedatangan kereta penumpang, 96,89% untuk keberangkatan kereta barang, dan 90,85% untuk kedatangan kereta barang.
"Seluruh pengembangan yang kami lakukan diarahkan untuk memperkuat peran kereta api dalam ekosistem logistik nasional. KAI berkomitmen menghadirkan layanan yang semakin efisien, terukur, dan terintegrasi sesuai arahan Presiden Prabowo yang kembali ditekankan oleh Menko AHY," ujarnya.
(shc/eds)











































