Biang Kerok BUMN Sakit: Terlalu Banyak Anak!

Biang Kerok BUMN Sakit: Terlalu Banyak Anak!

Heri Purnomo - detikFinance
Sabtu, 15 Nov 2025 06:30 WIB
Managing Director Danantara Febriany Eddy
Managing Director Danantara Febriany Eddy Foto: heri
Jakarta -

Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) mengungkap penyebab BUMN sakit. Menurut Danantara, BUMN sakit karena banyaknya anak usaha dan diversifikasi yang bisnis yang tidak terarah.

Hal ini diungkapkan oleh Managing Director Danantara Febriany Eddy dalam media briefing di Wisma Danantara, Jakarta, Jumat (14/11/2025) kemarin.

"Salah satu penyakit kita juga di BUMN ini terlalu banyak anak, diversifikasi sana-sini segala macam," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh karena itu, Febriany mengatakan ke depan Danantara akan memastikan adanya sinergi yang lebih kuat di dalam ekosistem BUMN. Dalam hal ini, Danantara Asset Management (DAM) akan melakukan streamlining terhadap portofolio perusahaan-perusahaan pelat merah. Tujuannya, agar BUMN kembali fokus pada bisnis inti yang benar-benar relevan dan menguntungkan.

"Nanti kan ada tim khusus juga di DAM yang akan men-streamlining supaya fokus ke apa yang perlu difokuskan. Yang tidak menjadi bagian dari ekosistem yang dibutuhkan, mungkin kita harus bertanya, rugi nggak, kalau rugi, udah nggak usah ada di situ daripada menjadi beban. Tapi kalau dia untung, ya sharing gitu ya," katanya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (23/7), Chief Operating Officer Danantara (COO) Dony Oskaria mengatakan konsolidasi dan streamlining dari berbagai bisnis di BUMN masuk dalam program prioritas DAM tahun ini.

Dony menyampaikan program ini di antaranya konsolidasi bisnis karya, konsolidasi bisnis pupuk dan streamlining bisnis pupuk, konsolidasi bisnis rumah sakit, konsolidasi bisnis hotel, konsolidasi bisnis gula, konsolidasi dan bisnis hilirisasi minyak, konsolidasi bisnis asuransi, konsolidasi bisnis manajemen aset, dan konsolidasi bisnis kawasan industri.

"Dan juga termasuk beberapa pengembangan bisnis yang kita harapkan juga akan kita selesaikan dalam lima bulan ke depan," katanya.

Dony mengatakan dalam pengembangan bisnis tersebut di antaranya yakni pengembangan bisnis di bidang koperasi, pengembangan bisnis di bidang pangan, pengembangan bisnis di bidang industri baterai, pengembangan bisnis dan melakukan transformasi bisnis semen, pengembangan bisnis perbankan syariah, pengembangan bisnis telekomunikasi dan juga bisnis galangan kapal.

Ia menjelaskan, untuk mendukung rencana tersebut, Danantara juga akan merampungkan tata kelola dan kebijakan internal, terutama terkait keuangan, manajemen risiko, hukum, serta sumber daya manusia (SDM).

"Untuk mendukung 21 program tersebut, kami juga akan menyelesaikan tata kelola pendukung bisnis di organisasi Danantara Aset Manajemen melalui kebijakan prosedur human kapital yang kemarin kita sampaikan juga. Kemudian juga menyelesaikan prosedur di bidang keuangan, di bidang manajemen risiko dan legal untuk mendukung operasional Danantara Asset Management," katanya.

(acd/acd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads