Indonesia tercatat sebagai hotspot atau sasaran terbesar kasus penipuan lowongan kerja di Asia Pasifik. Indonesia menyumbang 38% dari seluruh upaya penipuan di Asia Pasifik dan 62% dari penipuan lowongan kerja di Asia.
Willem Najoan, Operations Director Indonesia Jobstreet by SEEK, menyatakan temuan ini sangat mengkhawatirkan dan mengkonfirmasi urgensi yang tinggi soal kejahatan terorganisir yang terjadi.
"Kita tidak lagi hanya berbicara soal kerugian finansial, tetapi juga risiko keamanan serius di mana job scam telah berevolusi menjadi pintu masuk kejahatan terorganisir seperti Tindak Pidana Perdagangan Orang yang menyasar warga Indonesia," sebut Willem dalam keterangannya, Kamis (20/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Temuan SEEK mengungkapkan ada lima iklan lowongan kerja yang paling banyak digunakan sebagai sarana penipuan. Paling atas adalah pekerjaan administrasi dan perkantoran, 39,36% iklan lowongan kerja di sektor tersebut adalah palsu.
Kemudian, kedua ada di sektor manufaktur, transportasi, dan logistik dengan 21,06% iklan lowongan kerja di sektor tersebut palsu. Lalu di sektor ritel dan produk konsumen tercatat 12,23% iklan lowongan kerja yang ada adalah palsu.
Berikutnya, di bidang perdagangan dan servis jasa tercatat 7,98% iklan lowongan pekerjaan di sektor tersebut adalah penipuan. Terakhir ada penipuan banyak juga terjadi pada sektor pariwisata dengan 5,74% lowongan kerja adalah palsu.
Untuk Indonesia sendiri, data SEEK mengungkap bahwa dalam kategori pekerjaan di bidang administrasi dan perkantoran peran yang paling banyak terdapat penipuan lowongan adalah untuk peran pekerjaan seperti admin toko online, admin e-commerce, dan data entry.
"Posisi Administration & Office Support memang sangat rentan karena biasanya tidak menuntut gelar khusus atau pengalaman yang mendalam," kata Tom Rhind, Head of Trust & Safety SEEK.
Posisi di bidang Sales juga menunjukkan pola serupa karena sering menjanjikan pekerjaan cepat dan penghasilan berbasis komisi, yang tentu menarik bagi lara pencari kerja yang sangat membutuhkan pemasukan.
"Jika digabungkan, kategori-kategori tingkat entry-level ini menciptakan kelompok calon korban yang lebih besar. Hal ini mempermudah para pelaku penipuan untuk semakin menebar penipuan lowongan kerja yang terlihat meyakinkan," ungkap Tom Rhind.
Sementara itu, di bidang manufaktur, transportasi, dan logistik penipuan banyak menyasar pada iklan lowongan kerja yang menargetkan posisi operasional gudang seperti staff gudang.
Simak juga Video 'Pentingnya Detail CV Lamaran Kerja Biar Cepat Dinotice!':
(hal/fdl)










































