×
Ad

Konglomerat Rusia Temui Prabowo, Bahas Investasi Farmasi-Perkapalan

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 20 Nov 2025 15:53 WIB
Foto: Presiden Prabowo Subianto (Dok. YouTube Setpres)
Jakarta -

Presiden Prabowo Subianto hari ini menerima tamu penting dari Rusia. Konglomerasi besar Rusia, Sistema Group, hari ini berkunjung ke Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.

Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani ikut mendampingi Prabowo dalam pertemuan itu. Dia bilang pertemuan tersebut adalah kelanjutan pembicaraan potensi investasi di St. Petersburg, Juni lalu.

Rosan memaparkan Sistema Group tertarik masuk pada proyek produksi obat-obatan di Indonesia. Dua perusahaan pelat merah farmasi, Biofarma dan Kimia Farma akan digandeng untuk kerja sama ini.

"Untuk potensi kerja sama dengan Biofarma dan Kimia Farma, itu sudah bertemu di Bandung dan sekarang akan tindak lanjut seterusnya," beber Rosan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (20/11/2025).

Menurut penuturan Rosan, Sistema Group dikenal memiliki portofolio bisnis di sektor kesehatan yang ciamik dengan sederet paten obat-obatan besar di Rusia. Selain obat-obatan, konglomerasi yang sama juga memiliki rumah sakit hingga 160 unit di Rusia.

Selain sektor farmasi, Sistema Group juga menawarkan diri untuk masuk dalam proyek galangan kapal di Indonesia dan akan menggandeng PT PAL. Rosan bilang Sistema Group memiliki salah satu galangan kapal besar di Rusia yang memproduksi kapal listrik penumpang. Sistema Group berencana membuat pabrik manufaktur kapal di Indonesia.

"Itu mereka juga pembicaraannya sudah mulai berjalan juga dan rencananya mereka juga akan membuat manufakturingnya di sini," ujar Rosan.

Sistema Group juga tertarik masuk ke dalam sektor perhotelan di Indonesia. Potensi pengelolaan hotel di Indonesia juga mulai ditanyakan oleh konglomerasi besar Rusia tersebut.

"Kebetulan mereka juga salah satu pemilik hotel terbanyak di Rusia, mereka mau kerja sama untuk perhotelan, untuk kalau bisa me-manage hotel yang ada, potensi hotel yang ada di Indonesia. Itu juga yang dibicarakan," ujar Rosan.

Soal berapa investasinya, Rosan tak mau bicara banyak. Menurutnya, semua pembicaraan yang dilakukan hari ini masih di tahap awal, belum etis untuk buka-bukaan soal berapa banyak komitmen investasinya.

"Karena ini masih, masih, kalau saya bilang early stage, jadi kita kan belum bisa ngasih angkanya berapa-berapanya. Tapi kelihatannya ini, sih, berjalan karena intensinya juga sangat, sangat, sangat baik," pungkas Rosan.

Simak juga Video Direktur Film Kemenekraf Rayu Korea Investasi di Industri Perfilman RI




(hal/fdl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork