Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan negosiasi tarif resiprokal dengan Amerika Serikat (AS) terus berjalan. Pemerintah menargetkan agar Indonesia juga bisa mendapatkan tarif masuk 0% untuk produk tertentu seperti yang diterima Malaysia dan sejumlah negara tetangga di Asia Tenggara lainnya.
"Tarif 0% tetap kita bicarakan dan sebagian dari tarif yang 0% kan dibicarakan juga dengan beberapa negara ASEAN yang lain termasuk Malaysia," kata Airlangga saat ditemui di dalam acara Bloomberg Technoz Ecoverse, Kamis (20/11/2025).
Menurutnya, perjanjian terkait penetapan tarif resiprokal Presiden AS Donald Trump untuk Indonesia dapat rampung akhir tahun ini. Namun ia tidak menjelaskan lebih jauh terkait kemungkinan Indonesia bisa dapat tarif 0% seperti negara tetangga.
"Kita sedang menunggu perjanjian reciprocal tariff dengan Amerika bisa diselesaikan mungkin sampai dengan akhir tahun ini," tegasnya.
Di luar itu, Airlangga mengatakan saat ini pemerintah sudah menyusun Nota Kesepahaman (MoU) berisi mekanisme atas rencana Indonesia untuk impor migas dari AS. Di mana rencana impor ini menjadi bagian dari proses negosiasi kebijakan tarif resiprokal tersebut.
"Tentu kalau sudah perjanjian tarif itu bisa kita sepakati baru MoU itu sebagai turunan daripada kesepakatan reciprocal tarif dengan Amerika," terang Airlangga.
Dalam proses pengadaannya, nantinya akan dilakukan proses bidding atau lelang untuk vendor dari AS. Namun Airlangga belum bisa memastikan kapan impor migas ini bisa dilakukan karena penandatanganan MoU baru dilakukan setelah ada penetapan tarif resiprokal untuk Indonesia.
"Ya tentu tunggu tanda tangannya dulu, kan itu perlu pengadaan, perlu proses dan lain-lain," ucapnya.
Simak juga Video: Airlangga Sebut RI Nego Tarif Trump 0%, Khusus Sawit hingga Karet
(igo/fdl)