Cara Tak Terduga Purbaya Genjot Ekonomi RI

Cara Tak Terduga Purbaya Genjot Ekonomi RI

Andi Hidayat - detikFinance
Jumat, 21 Nov 2025 06:30 WIB
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa/Foto: Ilyas Fadilah/detikcom
Jakarta -

Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa, membocorkan cara mendongkrak perekonomian Indonesia. Cara ini sejalan dengan pandangan seorang ekonom asal Britania Raya, Roger Farmer melalui buku yang ditulisnya berjudul The Macroeconomics of Self-fulfilling Prophecies.

Dalam buku tersebut, terang Purbaya, ekspektasi menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi arah pertumbuhan ekonomi. Ekspektasi yang positif dapat mendorong pelaku usaha dan belanja masyarakat yang menggerakkan ekonomi.

"Jadi, dia bilang gini, ekspektasi bisa mempengaruhi ekonomi. Kalau Anda menciptakan ekspektasi positif, maka ada kemungkinan besar ekonominya akan positif tumbuhnya," ungkap Purbaya dalam acara Ecoverse di Westin Hotel, Jakarta Selatan, Kamis (20/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan hal tersebut, Purbaya berupaya menciptakan ekspektasi positif bagi pasar. Hal itu ia lakukan sejak resmi diangkat sebagai Menteri Keuangan oleh Presiden Prabowo Subianto beberapa bulan lalu.

ADVERTISEMENT

"Jadi ketika saya diberi posisi Menteri Keuangan dengan keadaan ekonomi seperti itu, saya jaringan kebijakan tadi. Jadi bukan asal ngomong, pertama saya ciptakan ekspektasi. Gimana caranya? Saya berlagak sombong. Berlagak pinter. Memang sombong sama pinter sebetulnya juga sih. Jadi pas. Saya bilang, gak usah takut. Kita bisa tumbuh lebih baik," jelasnya.

Ekspektasi itu didorong kemudian melalui sejumlah kebijakan yang ia keluarkan, salah satunya menginjeksi bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rp 200 triliun. Menurutnya, injeksi ini turut memperbaiki perekonomian.

"Setelah itu saya monitor, ada nggak perbaikan di ekonomi? Ternyata kan ada. Penjualan naik, retail mulai naik, pasar mulai ramai, dan bank-bank sudah menyalurkan kredit," ungkapnya.

"Saya tambah Rp 200 triliun. Akibatnya apa? Saya ekonomi yang suka campur-campur. Fiskal, moneter, saya pakai semuanya. Pokoknya memaksimalkan pertumbuhan ekonomi. Yang saya mau jalankan adalah supaya fisikal jalan, monitor jalan, riil sektor jalan," pungkasnya.

(ara/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads