Pemerintah Bakal Temui Pedagang Baju Bekas, Bahas Apa?

Pemerintah Bakal Temui Pedagang Baju Bekas, Bahas Apa?

Andi Hidayat - detikFinance
Selasa, 02 Des 2025 14:11 WIB
Sejumlah pembeli memilih pakaian bekas atau yang lebih familiar dengan Thrifting yang dijual di salah satu kawasan di Jakarta, Selasa (14/3/2023). Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki mendorong agar pedagang barang bekas hasil impor ilegal untuk beralih menjual produk alternatif lain.
Ilustrasi/Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Kementerian UMKM berencana menggelar pertemuan khusus dengan para pedagang pakaian bekas impor ilegal atau thrifting minggu ini. Dalam pertemuan ini, pemerintah akan menghitung jumlah produk dan potensi ekonominya.

Deputi Bidang Usaha Kecil Kementerian UMKM, Temmy Satya Permana, menjelaskan pertemuan ini penting untuk memastikan para pedagang tetap memiliki sumber penghidupan, khususnya setelah larangan impor pakaian bekas.

"Kita carikan formulasi, kita coba hubungan dengan produk-produk lokal, brand lokal agar mereka bisa tetap ada substitusi. Bagaimana nantinya, kan kita pingin juga duduk bareng nih. Besok kami akan duduk bareng dengan teman-teman dari pedagang, mudah-mudahan kita bisa melihat sebetulnya berapa banyak jumlah mereka, dan berapa banyak potensi ekonominya yang selama ini tercatat," ungkap Temmy di Pasar Mayestik, Jakarta Selatan, Selasa (2/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia juga akan menampung aspirasi pedagang, termasuk kemungkinan dukungan pada saat melakukan shifting atau transisi ke produk lokal. Temmy juga tak menutup kemungkinan adanya insentif di masa transisi tersebut.

ADVERTISEMENT

"Nanti kita duduk diskusi satu meja, kita akan ngomong. Bahwa saat ini mereka masih banyak, kiosk-kios mereka masih sewa. Kalau memang mereka berganti produk, kan kita juga harus ada antisipasi. Produk ini bakal jalan nggak? Pasti akan ada masa transisi, penyesuaiannya. Kita akan bicarakan besok itu," ungkapnya.

Saat ini, Temmy menyebut belum banyak pedagang yang beralih menjual produk lokal. Namun, ia memastikan sebagian besar pedagang sudah siap untuk bertransisi secara bertahap.

"Intinya mereka siap kok, siap. Mereka pada saat dengan Pak Menteri, kami siap juga buat produk lokal kok. Cuma mungkin statement mereka kan jangan drastis, jangan langsung. Ada bertahap. Kita sih melihat lah, selama masih ada supply-nya masuk, kita juga enggak bisa apa-apa. Harus betul-betul disetop supply-nya, baru kita carikan solusi untuk memang mereka tetap bisa berjalan," pungkasnya.

(ahi/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads