PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mengirimkan 20 ton bantuan logistik ke tiga provinsi terdampak bencana, yaitu Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar). Bantuan ini mulai dikirimkan secara bertahap sejak Senin (1/12) kemarin.
Bantuan pertama kirimkan entitas anak usaha Garuda, yakni PT Citilink Indonesia. Sebanyak 9,4 ton bantuan dikirimkan ke Lhokseumawe, Aceh, pada Senin kemarin. Selanjutnya, bantuan dikirimkan oleh maskapai induk Garuda Indonesia ke Kualanamu (Medan), Padang, dan Banda Aceh.
Pengiriman diawali dengan pengoperasian penerbangan GA-190 rute Jakarta-Kualanamu pada pukul 16.35 WIB. Kelancaran pengiriman juga diperkuat oleh Aero Jasa Cargo (AJC) dengan memastikan kesiapan rantai logistik kargo secara menyeluruh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara kumulatif sejak pengiriman Citilink, Garuda Indonesia Group telah menyalurkan bantuan 20,66 ton yang dihimpun secara kolektif dari Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Langkah ini menjadi bagian dari mandat nasional Garuda Indonesia sebagai flag carrier.
"Bersama Danantara, BUMN dan seluruh pemangku kepentingan terkait, kami memfokuskan seluruh sumber daya agar layanan udara dapat menjadi jalur distribusi bantuan yang cepat, aman, dan dapat diandalkan," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia, Glenny Kairupan dalam keterangan tertulis, Rabu (3/12/2025).
Ia menambahkan, Garuda Indonesia Group akan terus memantau kondisi di lapangan dan melakukan koordinasi untuk memastikan misi kemanusiaan ini berjalan tepat waktu. Menurutnya, perseroan juga memiliki tanggung jawab dalam percepatan penanggulangan bencana.
"Sebagai maskapai pembawa bendera bangsa, kami memiliki tanggung jawab strategis dalam pilar transportasi udara untuk mendukung percepatan penanggulangan bencana. Dengan standar keselamatan dan keamanan yang optimal, kami memastikan bantuan dapat segera menjangkau masyarakat yang membutuhkan," pungkasnya.
(ahi/ara)










































