Bos Bea Cukai Jawab Ancaman Purbaya, Tak Mau Sejarah Kelam Pembekuan Terulang

Bos Bea Cukai Jawab Ancaman Purbaya, Tak Mau Sejarah Kelam Pembekuan Terulang

Ilyas Fadilah - detikFinance
Kamis, 04 Des 2025 05:55 WIB
Bos Bea Cukai Jawab Ancaman Purbaya, Tak Mau Sejarah Kelam Pembekuan Terulang
Dirjen Bea Cukai Djaka Budi Utama - Foto: detikcom/Ilyas Fadilah
Jakarta -

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai terancam dibekukan jika tak berbenah dan memperbaiki kinerjanya. Ancaman pembekuan dilontarkan berkali-kali oleh Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa.

Dirjen Bea Cukai Djaka Budi Utama menilai pernyataan Purbaya merupakan bentuk koreksi terhadap instansi yang dipimpinnya. Oleh karena itu ke depannya ia berkomitmen untuk terus membenahi Bea Cukai.

"Ya, intinya bahwa itu adalah bentuk, apa namanya, koreksi. Bentuk koreksi dari Bea Cukai. Yang pasti Bea Cukai bahwa ke depannya akan berupaya untuk lebih baik," ujar Djaka saat ditemui di Kantor Wilayah Bea Cukai Jakarta, Rabu (3/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Djaka mengaku tak ingin sejarah pembekuan Bea Cukai pada era Presiden ke-2 Soeharto kembali terulang. Pada periode 1985-1995 Bea Cukai dibekukan fungsinya dalam upaya membenahi instansi tersebut.

ADVERTISEMENT

Sebagian besar kewenangan kepabeanan dialihkan kepada perusahaan swasta asal Swiss, SociΓ©tΓ© GΓ©nΓ©rale de Surveillance (SGS), melalui PT Surveyor Indonesia sebagai mitra lokal.

"Apa yang menjadi sejarah kelam tahun 1985-1995 itu, kita tidak ingin itu terjadi ataupun diulangi oleh Bea Cukai. Sehingga tentunya bahwa Bea Cukai harus berbenah diri untuk menghilangkan image negatif," tambah dia.

Hal pertama yang akan diperbaiki adalah sumber daya manusia di Bea Cukai. Djaka mengaku ingin menghilangkan anggapan bahwa Bea Cukai merupakan sarang pungli atau pungutan liar.

"Mulai dari sumber daya manusianya, mulai dari alat peralatannya. Ya mungkin image di masyarakat bahwa Bea Cukai adalah sarang pungli itu sedikit demi sedikit kita hilangkan," sebut Djaka.

Bea Cukai juga akan melakukan perbaikan dari sisi budaya, peningkatan kinerja, hingga peningkatan pengawasan di pelabuhan dan bandara. Djaka juga berjanji meningkatkan pelayanan ke masyarakat.

"Tentunya masyarakat ketika kita melakukan pelayanan kepada masyarakat ketika ada ketidakpuasan, ya sedikit demi sedikit kita akan berupaya untuk memperbaikinya," imbuhnya.

Untuk perbaikan kinerja misalnya, Bea Cukai mulai memanfaatkan teknologi berupa Artificial Intelligence (AI) untuk menghindari under invoicing di pelabuhan. Djaka optimis mampu memperbaiki instansinya dalam kurun waktu satu tahun.

"Ya optimis, harus optimis (perbaikan dalam waktu satu tahun). Kalau kita nggak optimis, tahun depan kita selesai semua. Apakah mau Bea Cukai ataupun pegawai Bea Cukai dirumahkan dengan makan gaji buta aja itu? Tentu tidak akan mau," imbuhnya.

Sebelumnya, Purbaya menyinggung lagi upaya memperbaiki Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC). Purbaya tak segan memecat pegawai Bea Cukai yang tidak mau berubah.

Purbaya sudah meminta waktu selama setahun kepada Presiden Prabowo Subianto untuk melakukan perbaikan kinerja Bea Cukai alih-alih langsung membekukan instansi tersebut.

"Kalau memang nggak bisa perform ya kita bekukan, dan betul-betul beku. Artinya 16.000 pegawai Bea Cukai kita rumahkan. Tapi saya minta waktu ke Presiden untuk memperbaiki Bea Cukai," ujar Purbaya di sela-sela Rapimnas KADIN 2025 di The Park Hyatt Hotel Jakarta, Senin (1/12/2025).

(kil/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads