Alfamidi terus memperluas ruang inklusi bagi penyandang disabilitas dengan menghadirkan kesempatan kerja yang setara. Komitmen ini tercermin dari perjalanan para karyawan Alfability, salah satunya Royan Wahyu, penyandang disabilitas tunarungu yang kini bekerja penuh semangat di Alfamidi.
Royan merupakan satu dari 327 Alfability di jaringan ritel tersebut. Pada 2019, ia sempat bekerja sebagai pengemudi ojek online namun harus banting setir akibat pandemi Covid-19 yang membuat penumpang sepi.
Kemudian pada 2022, Royan melihat informasi lowongan bagi penyandang disabilitas di media sosial Alfamidi. Ia pun mencoba melamar, diterima, dan kemudian mengikuti pelatihan sebelum bertugas di toko.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sangat bersyukur diterima bekerja di Alfamidi. Sebagai kru di salah toko, rekan-rekan kerja mendukung, tidak membeda-bedakan dengan kondisi saya," ungkap Royan dalam keterangan tertulis, Rabu (2/12/2025).
Tidak berhenti di situ, Royan juga terus berupaya mengembangkan diri. Ia menempuh pendidikan di jurusan Akuntansi Universitas Terbuka sejak 2023 untuk meraih gelar S1 sekaligus menunjang kariernya.
Kisah serupa datang dari Indu Rahma, penyandang disabilitas tunanetra parsial yang bergabung di Alfamidi sejak 2019 dan kini dipercaya sebagai wakil kepala toko. Setelah berulang kali mencari kerja di berbagai tempat, Indu akhirnya mendapatkan kesempatan di Alfamidi, meskipun sempat tidak percaya diri dengan kondisi fisiknya.
"Terima kasih Alfamidi sudah memberikan jalan rezeki untuk kami para disabilitas. Kekhawatiran orang tua kami, anaknya tidak bisa bekerja karena kekurangan sudah terobati. Semoga Alfamidi semakin banyak membuka lapangan pekerjaan untuk disabilitas," ujar Indu.
Diketahui, sejak 2019, PT Midi Utama Indonesia Tbk (Alfamidi) berkomitmen untuk membuka ruang inklusi bagi pekerja disabilitas sebagai bentuk penerapan UU No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.
Human Capital General Manager Alfamidi Christiana Windarsih pun menyampaikan apresiasi terhadap kinerja para Alfability. Menurutnya, mereka membuktikan bahwa keterbatasan tidak menjadi penghalang untuk berkarya.
"Hal ini menunjukkan ratusan Alfability ini bagian dari talenta-talenta terbaik yang kami miliki," katanya.
Sebagai informasi, saat ini terdapat 327 karyawan disabilitas di Alfamidi, terdiri dari 41 tunanetra parsial, 59 tunarungu, 6 tunagrahita, 160 tunadaksa, 8 tunawicara, dan 53 penyandang disabilitas ganda. Jumlah tersebut telah melampaui kuota 1% dari total lebih dari 30.000 karyawan Alfamidi. Selain kesempatan kerja, Alfamidi juga memastikan jenjang karir bagi karyawannya. Pada 2025, sebanyak 248 orang mendapat kenaikan jenjang karir.
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, Alfamidi juga menyediakan pelatihan bahasa isyarat bagi karyawan non-disabilitas, serta penggunaan seragam atau pin khusus bagi karyawan disabilitas di toko agar konsumen mengetahui keberadaan Alfability.
Upaya menghadirkan ruang inklusi bagi penyandang disabilitas ini tidak hanya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, tetapi juga memperkuat budaya kerja yang menghargai keberagaman dan kesetaraan.
Lihat juga Video 'Cerita Zidan Pejuang Job Fair Disabilitas yang Keterima di PT Transjakarta':
(akn/ega)










































