Lembaga Administrasi Negara (LAN) menilai Aparatur Sipil Negara (ASN) harus memiliki modal utama menjadi pemimpin yang adaptif dan berintegritas untuk memajukan bangsa.
Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kapasitas ASN LAN Tri Widodo Wahyu Utomo mengatakan ASN memiliki tantangan, zona nyaman yang harus ditinggalkan, dan paradigma harus ditransformasi. Namun, dari proses inilah karakter kepemimpinan sejati terbentuk.
Hal ini disampaikan pada Pelepasan Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan VII Tahun 2025, di di Graha Makarti Bhakti Nagari, ASN Corporate University, Rabu (3/12).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kepemimpinan Administrator bukan sekadar menjalankan prosedur, tetapi bagaimana pemimpin menjadi agen perubahan, menginspirasi tim, serta memberikan dampak nyata bagi organisasi dan masyarakat," kata dia dalam keterangannya, dikutip Minggu (7/12/2025).
Lebih lanjut, Tri Widodo menekankan lima prinsip penting dalam kepemimpinan, yaitu menjadi pemimpin yang melayani, menjadi agen perubahan yang bijaksana, tidak pernah berhenti belajar, membangun jejaring dan sinergi, serta menjaga integritas sebagai kompas moral.
"Kepemimpinan tanpa integritas adalah rumah tanpa fondasi. Mungkin berdiri dalam jangka pendek, tetapi akan runtuh dalam jangka panjang. Maka dari itu, seluruh alumni peserta PKA diharapkan dapat terus menggali potensi diri, mengikuti perkembangan zaman, dan menjalankan kepemimpinan yang bermartabat serta berintegritas dalam memberikan pelayanan publik." ungkapnya.
Sementara, Direktur Pembelajaran Manajerial Kepemimpinan Giri Saptoaji menyebutkan, alumni PKA perlu terus berperan sebagai pemimpin perubahan yang mampu menghadirkan inovasi dan meningkatkan kualitas pelayanan publik di instansi masing-masing.
"Selama pelatihan, peserta melalui pembelajaran kelas, e-learning, serta Studi Lapangan (Stula). Pengalaman lapangan tersebut memberikan wawasan bagi peserta tentang bagaimana kebijakan dan program pembangunan daerah dijalankan, serta bagaimana pelayanan publik direspons terhadap kebutuhan masyarakat. Ini penting untuk membentuk pemimpin yang mampu mengambil keputusan secara tepat dan berorientasi hasil," ujarnya.
Lebih lanjut, ia juga menyampaikan bahwa dalam rangkaian pelatihan ini, evaluasi akhir kelulusan peserta dilakukan melalui empat aspek, yaitu, evaluasi Akademik (15%), pembelajaran Lapangan (20%), produk Aktualisasi Perubahan (50%), dan Sikap Perilaku (15%).
Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, kemudian seluruh peserta sebanyak 47 orang dinyatakan lulus. Terdapat tiga peserta Lulusan Teristimewa dengan dengan aksi perubahan yang inspiratif.
Sebagai informasi, Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan VII Tahun 2025 merupakan rangkaian pelatihan dengan menggunakan blended learning dan diikuti oleh 47 peserta yang seluruhnya berasal dari Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan.
(ada/kil)










































