Serikut buruh ASEAN atau ASEAN Trade Union Council (ASEAN TUC) berkumpul di Malaysia untuk membahas sejumlah hal. Pada kesempatan ini, Presiden ASEAN Trade Union Council (ASEAN TUC) Andi Gani Nena Wea mengadakan pertemuan resmi bersama Presiden Malaysian Trade Union Congress (MTUC) Dato Halim dan Sekjen MTUC Kamarul di Kantor MTUC, Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (8/12/2025).
Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak membahas penguatan kerja sama regional di antara anggota ASEAN TUC, termasuk isu perlindungan buruh migran di kawasan. MTUC juga secara terbuka menyatakan dukungannya agar Andi Gani melanjutkan kembali kepemimpinannya sebagai Presiden ASEAN TUC pada tahun mendatang.
Andi Gani menegaskan, pentingnya penguatan kolaborasi serikat pekerja di ASEAN untuk menghadapi tantangan ketenagakerjaan yang semakin kompleks.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"ASEAN TUC harus hadir dengan langkah nyata, bukan hanya pertemuan seremonial. Kita ingin memastikan setiap pekerja Indonesia dan ASEAN mendapatkan perlindungan maksimal," tegas Andi Gani.
Andi Gani yang juga Presiden KSPSI ini menyampaikan apresiasinya atas dukungan MTUC terhadap kelanjutan kepemimpinannya.
"Dukungan ini adalah amanah. Saya akan terus mendorong ASEAN TUC menjadi kekuatan regional yang solid, profesional, dan mampu memperjuangkan nasib pekerja lintas negara," katanya.
Setelah kunjungan di Malaysia, Andi Gani akan melanjutkan kunjungan kerjanya ke Thailand, Laos, Myanmar, Singapura, dan Vietnam.
Adapun, Andi Gani melakukan kunjungan kerja ditengah memanasnya hubungan Thailand dan Kamboja. Termasuk terjadinya serangan di wilayah perbatasan.
Andi Gani mengaku telah menghubungi Presiden Serikat Buruh Thailand dan Kamboja untuk mendesak kedua Pemerintahan menahan diri serta mematuhi kesepakatan perdamaian yang telah berlaku.
"Serikat pekerja adalah elemen masyarakat yang selalu mengedepankan stabilitas dan perdamaian. Saya meminta pimpinan serikat buruh Thailand dan Kamboja untuk sama-sama menyerukan perdamaian," jelasnya.
Di kesempatan yang sama, Presiden MTUC Dato Halim juga mengungkapkan rencana penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara KSPSI dan MTUC di Jakarta.
MoU tersebut akan menjadi dasar pembentukan Pusat Perlindungan Buruh Migran, yang berfungsi mempercepat penanganan kasus-kasus ketenagakerjaan serta memperkuat advokasi bagi buruh migran yang tidak mendapatkan hak-haknya.
(fdl/fdl)










































