Busana Lokal Laris di Luar Negeri, UMKM RI Panen Rp 2,1 Triliun

Busana Lokal Laris di Luar Negeri, UMKM RI Panen Rp 2,1 Triliun

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Rabu, 10 Des 2025 13:08 WIB
Busana Lokal Laris di Luar Negeri, UMKM RI Panen Rp 2,1 Triliun
Mendag Busan/Foto: Ignacio Geordy Oswaldo
Jakarta -

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso alias Busan mengatakan ekspor produk fesyen Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Terakhir sepanjang 2025 ini, menurutnya nilai ekspor fesyen Tanah Air berhasil tumbuh 3,9%.

"Kita tahun ini saja ekspor kita untuk mode fashion itu tumbuh 3,9%. Artinya kita sudah memasuki pasar ekspor," kata Busan saat membuka acara Jakarta Modest Summit 2026 di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Rabu (10/12/2025).

"Kalau kita lihat trennya lima tahun terakhir, tahun 2020 sampai 2024 itu 3,1%" sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun tak ingin berhenti di sana, Busan mengatakan saat ini Kementerian yang dipimpinnya juga menyiapkan fasilitas untuk membantu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk bisa mengekspor produk buatannya, termasuk produk fesyen.

"Kami di Kemendag ada program untuk Bapak-Ibu semua namanya 'UMKM Bisa Ekspor'. Ya kita mempunyai perwakilan di 33 negara, kita ada ITPC, Indonesia Trade Promotion Center yang siap membantu teman-teman untuk ekspor," paparnya.

ADVERTISEMENT

Busan mengatakan untuk bisa mengikuti program ekspor ini, UMKM terkait hanya perlu mengikuti proses business matching dengan perwakilan Kemendag. Setelahnya Kementerian akan berusaha mencari buyer atau pembeli asing yang ingin mengimpor produk dari Indonesia.

"Nah nanti perwakilan kita mencarikan buyer. Setelah dapat buyer nanti Bapak-Ibu ketemu lagi dengan buyer-nya, dan semua cukup online ya, nggak usah ketemu datang jadi nggak perlu biaya. Artinya cuma biaya untuk online saja," jelas Busan.

Lebih lanjut, Busan mengatakan jumlah pengusaha yang sudah terlibat program ini mencapai 1.132 UMKM. Total nilai transaksi ekspor UMKM Indonesia periode Januari-November 2025 mencapai US$ 134,4 juta atau sekitar Rp 2,1 triliun.

"Sekarang kita sudah memfasilitasi 1.132 UMKM, dan transaksinya Januari-November itu sudah US$ 134,4 juta. Itu berarti sekitar Rp 2,1 triliun. Itu UMKM semua, karena memang programnya UMKM bisa ekspor," terangnya.

(igo/fdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads