Pemerintah akan mengumumkan status swasembada pangan 1 Januari 2026. Ini disampaikan Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman kepada Presiden Prabowo Subianto.
Amran mengatakan status swasembada pangan tak lepas dari perbaikan produksi. Produksi beras misalnya yang diproyeksi meningkat 4,17 juta ton menjadi 34,79 juta ton pada periode Januari-Desember 2025.
"Produksi beras dari target Bapak Presiden awalnya 4 tahun, kemudian 3 tahun, terakhir 1 tahun, meningkat 4,17 juta ton. Ini dari BPS. Insyaallah, 2 minggu kemudian kita bisa umumkan Indonesia swasembada pangan dan tercepat mencapai swasembada pangan di tanggal 1 Januari," kata Amran dalam Sidang Kabinet Paripurna, disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (15/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Amran Indonesia juga berhasil mengamankan stok beras tertinggi pada tahun ini yang mencapai 3,7 juta ton.
Selain itu, Indonesia pernah mendapat penghargaan dari organisasi pangan dunia atau FAO karena memiliki stok 3 juta pada tahun 1984.
"Ini stok kita mulai tahun 69 sampai 2025, stok kita tertinggi, insyaAllah di akhir tahun 3,7 juta ton. Dulu pernah tahun 84 mencapai stok kita 3 juta ton di saat itu Indonesia mendapat penghargaan dari FAO. Dan penduduk saat itu hanya 161 juta, sekarang 286 juta, stok kita 3,7 juta sampai akhir tahun," sebut Amran.
Pada kesempatan itu ia juga memaparkan kesejahteraan petani yang disebutnya meningkat meningkat. Nilai Tukar Petani 124,36% dari target 110% dari Menteri Keuangan.
"Ini tertinggi dalam sejarah. Total kenaikan untuk padi saja, pendapatan petani Rp 120 triliun," ungkap Amran.
Kemudian ekspor pertanian sampai Agustus naik 42% dibanding tahun lalu. Lalu perkiraan sampai Desember akan naik sebesar 33% sampai 35% dibanding tahun 2024.
(/hns)










































