Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengungkapkan, tahun depan pemerintah fokus untuk hilirisasi sejumlah komoditas perkebunan. Untuk melakukan itu, dibutuhkan program peremajaan.
"Nah tahun depan itu ada dua program utama besar yaitu adalah hilirisasi perkebunan dan peningkatan produksi peternakan," kata dia usai acara Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) di Kementan, Jakarta Selatan, Selasa (16/12/2025).
Adapun komoditas perkebunan yang dimaksud mulai dari karet, kakao (cokelat), kopi, teh, lada, tebu, kelapa, pala, tembakau, dan cengkeh. Anggaran sebesar Rp 9 triliun disiapkan untuk peremajaan yang akan dilakukan selama 3 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah hilirisasi perkebunan itu ada yang namanya peremajaan beberapa komunitas perkebunan kita sudah ada anggaranya Rp 9 koma sekian triliun yang terbagi dalam 3 tahun. Itu ada tebu, ada kopi ada coklat, ada pala, lada kemudian gambir, ada 11 komunitas," terangnya.
Setelah peremajaan, hilirisasi komoditas tersebut digenjot. Ia meyakini akan dilakukan pembangunan pabrik untuk sejumlah komoditas tersebut. Pemerintah akan menggandeng BUMN dan swasta untuk berinvestasi.
"Turunan, hilirisasi produksinya, pabrik coklatnya, pabrik gulanya kelapa, pabrik kelapanya ini melibatkan BUMN, melibatkan petani, dan melibatkan pihak swasta. Kita sudah identifikasi di mana-mana itu (akan dibangun)," terangnya.
Selain hilirisasi perkebunan, pemerintah juga akan meningkatkan kebutuhan daging dan telur ayam. Ia menyebut sudah ada rencana investasi yang akan dilakukan Danantara untuk membangun sejumlah pabrik dan peternakan terintegrasi.
"Peningkatan produksi peternakan untuk kebutuhan protein kita, MBG sudah ada dana Rp 20 triliun dari Danantara nanti diinvestasikan untuk kebutuhan pakan kemudian bibit kemudian obat-obatan, vaksin dan lain-lain yang disebar ke seluruh Indonesia," ujar dia.
Lihat juga Video: Kelapa Sawit Jadi Andalan Ekspor RI Hadapi Tarif Trump











































